TRIBUNNEWS.COM - KBRI Khartoum telah mengevakuasi 15 WNI imbas adanya perang saudara di Sudan pada Rabu (18/4/2023).
"Di tengah situasi konflik dan pertempuran yang terjadi di Sudan, pada 18 April 2023, perwakilan RI telah mengevakuasi 15 WNI ke safe house di Kantor KBRI Khartoum," beber Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Joedha Nugraha dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (19/4/2023).
Joedha menjelaskan evakuasi terhadap WNI tersebut dilakukan di tengah upaya distribusi logistik.
Dari 15 WNI yang dievakuasi, Joedha mengungkapkan ada bayi dan ibu hamil.
"Menggunakan kesempatan pergerakan saat melakukan distribusi logistik, KBRI membawa 15 WNI dimaksud dari wilayah Khartoum yang mayoritas terdiri dari keluarga yang mempunyai anak kecil atau bayi serta ibu hamil," katanya.
Imbas perang masih berkecamuk di beberapa titik di Khartoum, Joedha pun mengimbau agar para WNI yang belum bisa dievakuasi menuju safe house KBRI Khartoum untuk tetap berlindung di rumah masing-masing.
Baca juga: Sulit Cari Bantuan, Warga Sipil Terjebak di Rumah selama Perang Saudara di Sudan
Joedha mengungkapkan upaya evakuasi lanjutan akan dilakukan ketika situasi keamanan memungkinkan.
"Mempertimbangkan situasi peperangan yang masih berlangsung di beberapa titik di Khartoum, para WNI yang belum dapat menjangkau safe house KBRI diimbau untuk tetap berada di dalam rumah masing-masing dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah."
"Demi keselamatan, pergerakan menuju safe house KBRI dilakukan ketika situasi keamanan sudah memungkinkan," tegasnya.
Bantuan Logistik Disalurkan
Joedha juga mengatakan KBRI Khartoum telah menyalurkan bantuan logistik bagi WNI yang berada di Khartoum pada Selasa (18/4/2023).
Ada 200 WNI yang terdampak perang saudara di Sudan yang mayoritas adalah mahasiswa dan Pekerjaan Migran Indonesia (PMI).
"Petugas KBRI bekerjasama dengan PPI Sudan dan Ikatan Mahasiswa Indonesia (IMI) menelusuri beberapa wilayah di Arkaweet dan Makmurat yang berjarak 500 meter dari zona konflik senjata," tutur Joedha.
Baca juga: Riwayat dua jenderal yang bertikai di jantung konflik Sudan
Sebelumnya, kata Joedha, KBRI juga telah menyalurkan bantuan sembako ke WNI serta 76 mahasiswa yang mengungsi di Auditorium Kampus Internasional University of Africa.
Adapun sembako yang diberikan berupa mie instan, roti, beras, telur, teh, kopi, dan air mineral.
Sebagai informasi, KBRI Khartoum mencatat ada 1.209 WNI yang berada di Sudan.
Mereka tersebar di wilayah Khartoum, Wad Madani, dan Port Sudan.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)