TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg telah tiba di Kyiv dalam kunjungan mendadak ke Ukraina pada hari ini, Kamis (20/4/2023) pagi.
Jens Stoltenberg terlihat di Lapangan Saint Michael di pusat Kyiv, Ukraina, bersama para tentara.
Ia datang untuk menghormati lokasi memorial tentara Ukraina yang gugur, dikutip dari Al Jazeera.
Jens Stoltenberg juga terlihat memeriksa kendaraan militer Rusia yang rusak, yang dipamerkan di sana.
"Sekarang, ketika mayoritas orang di negara-negara NATO dan mayoritas orang Ukraina mendukung masuknya negara kita ke dalam aliansi, inilah saatnya untuk mengambil keputusan yang tepat," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam konferensi pers bersama Jens Stoltenberg.
Sekjen NATO itu menanggapi dengan mengatakan, aksesi Ukraina ke NATO akan menjadi agenda utama di KTT NATO berikutnya.
Baca juga: Presiden Zelensky Kunjungi Perbatasan Belarus, Cek Kesiapan Tentara Hadapi Potensi Invasi
"Masa depan Ukraina ada di keluarga Euro-Atlantik, masa depan Ukraina ada di NATO, semua sekutu setuju akan hal itu," kata Jens Stoltenberg.
Jens Stoltenberg telah mengundang Presiden Zelensky untuk mengambil bagian dalam KTT NATO pada Juli 2023.
Ukraina meluncurkan tawaran untuk bergabung dengan NATO, setelah Rusia mengklaim telah mencaplok empat wilayah Ukraina pada September 2022 lalu.
Presiden Zelensky juga meminta Jens Stoltenberg untuk membantu menggalang dukungan untuk pengiriman senjata yang lebih canggih ke Ukraina.
"Saya berbicara kepada Sekretaris Jenderal dengan permintaan untuk membantu kami mengatasi keengganan mitra kami mengenai pengiriman senjata tertentu, yaitu penerbangan modern jarak jauh, artileri, kendaraan lapis baja," kata Presiden Zelensky, dikutip dari DW.
Baca juga: Kapal Rusia Mondar-mandir di Laut Utara, Diduga Rencanakan Sabotase
Peran NATO di Perang Rusia-Ukraina
Aliansi NATO telah mendukung Ukraina, dengan sebagian besar negara anggota mengirimkan senjata.
Kunjungan Sekjen NATO itu, hanya dua hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri pergi ke Kherson dan Lugansk di Ukraina.
Kehadiran Jens Stoltenberg yang mendadak ini memiliki simbolisme penting, namun tujuan tepatnya belum jelas.
NATO tidak memiliki kehadiran resmi di Ukraina, tapi Jens Stoltenberg telah menjadi suara kuat aliansi itu selama perang.
Dia berperan penting dalam mengumpulkan dan mengoordinasikan dukungan dari 31 negara yang membentuk organisasi tersebut.
Dukungan itu termasuk senjata, amunisi, dan pelatihan untuk pasukan Ukraina yang diperangi.
Baca juga: Rusia Kecam Pers Jerman soal Artikel Bunuh Vladimir Putin Bisa Akhiri Perang di Ukraina
Tanggapan Rusia soal Kunjungan NATO di Ukraina
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO tetap menjadi salah satu tujuan dari "operasi militer khusus".
"Aksesi Ukraina ke NATO akan menimbulkan ancaman serius dan signifikan bagi negara kita, bagi keamanan negara kita," kata Dmitry Peskov dalam konferensi pers pada Kamis (20/4/2023), dikutip dari AP News.
Sebelumnya, Sekjen NATO, Jens Stoltenberg pernah ke Ukraina sebelum perang Rusia-Ukraina meletus.
Hari ini adalah kunjungan pertamanya sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.
Pada tahun 2008, para pemimpin NATO mengatakan, Ukraina akan bergabung dengan aliansi itu suatu hari nanti.
Jens Stoltenberg telah mengulangi janji itu selama perang Rusia-Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina