TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat perang Rusia secara tidak sengaja menembakkan senjata ke kota Belgorod di dekat Ukraina.
Serangan itu menyebabkan ledakan dan merusak bangunan, kata kantor berita Tass mengutip pernyataan kementerian pertahanan Rusia.
Kamis (20/4/2023) malam, pihak berwenang setempat melaporkan ledakan besar terjadi di kota Belgorod, yang terletak tepat di seberang perbatasan Ukraina.
Gubernur daerah mengatakan dua wanita telah terluka.
“Saat pesawat angkatan udara Sukhoi Su-34 terbang di atas kota Belgorod, terjadi pelepasan amunisi penerbangan secara tidak sengaja,” kata kementerian pertahanan Rusia.
Gubernur regional Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengumumkan keadaan darurat.
Baca juga: Populer Internasional: 85 Orang Tewas Berdesakan di Yaman - Kapal Rusia Diduga Rencanakan Sabotase
Ia mengatakan di Telegram ada kawah berukuran 20 meter di salah satu jalan utama.
Empat mobil dan empat bangunan apartemen rusak, tambahnya.
Kementerian pertahanan tidak mengatakan jenis senjata apa yang ditembakkan.
Sementara Su-34 adalah jet tempur-pembom supersonik.
Rekaman video dari lokasi menunjukkan tumpukan beton di jalan, beberapa mobil rusak, dan bangunan dengan jendela pecah.
Satu gambar menunjukkan apa yang tampak seperti mobil terbalik di atap sebuah toko.
Wilayah Belgorod adalah salah satu dari beberapa bagian Rusia selatan di mana gudang bahan bakar dan amunisi ikut terdampak oleh ledakan sejak dimulainya invasi.
Cahaya Misterius Sinari Langit Kyiv, Ukraina
Baca juga: Petaninya Merugi, Polandia Dorong Larangan Bahan Pangan Ukraina Diperluas
Sementara itu, cahaya misterius menerangi langit di atas ibu kota Ukraina pada Rabu malam.
Peringatan serangan udara diaktifkan tetapi "pertahanan udara tidak beroperasi", kata kepala administrasi militer Kyiv, Serhiy Popko, di Telegram.
Popko menduga cahaya itu disebabkan oleh satelit luar angkasa NASA yang jatuh ke Bumi.
Ia mengacu pada pesawat ruang angkasa 300 kg yang diumumkan oleh badan antariksa akan memasuki kembali atmosfer pada hari Rabu.
Satelit RHESSI, yang digunakan untuk mengamati semburan matahari, diluncurkan ke orbit rendah Bumi pada 2002 dan dinonaktifkan pada 2018, kata NASA.
Tetapi Rob Margetta dari kantor komunikasi NASA mengatakan kepada BBC bahwa satelit itu masih mengorbit pada saat kilatan itu diamati, dan akan masuk kembali ke atmosfer Bumi pada malam hari.
Situs web pelacakan satelit Satflare menunjukkan bahwa RHESSI tidak berada di dekat Ukraina pada saat itu.
Media sosial Ukraina telah dibanjiri dengan teori dan meme tentang cahaya itu, banyak yang mengaitannya dengan kemunculan alien.
Namun juru bicara angkatan udara Yuri Ihnat mengatakan kepada TV Ukraina bahwa kilatan cahaya juga terlihat di atas negara tetangga Belarus di utara.
Badan antariksa Ukraina mengatakan cahaya itu mungkin terkait dengan benda kosmik yang memasuki lapisan atmosfer yang padat.
Para pejabat Kyiv mengatakan terserah para ahli untuk mendefinisikannya, tetapi yang paling penting adalah keamanan kota.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)