News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Saudara di Sudan

Lab Biologi Berisi Sampel Virus di Sudan Dikuasai Pihak Bertikai, WHO Ingatkan Risiko Sangat Serius

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi di Sudan, Afrika Utara. Warga Sudan menyapa tentara, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023. - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan High bio-hazard risk atau risiko biologi sangat tinggi dan serius setelah satu pihak yang bertikai di Sudan menyabotase situs tersebut, Selasa (25/4/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan "High bio-hazard risk" atau risiko biologi sangat tinggi dan serius setelah satu pihak yang bertikai di Sudan menyabotase situs tersebut, Selasa (25/4/2023).

Laboratorium biologi tersebut berada di Khartoum, Ibu Kota Sudan.

WHO menjelaskan, bahwa situs tersebut menyimpan patogen campak dan kolera serta bahan berbahaya lainnya, Reuters melaporkan.

Berbicara kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Sudan, Nima Saeed Abid dari WHO mengatakan teknisi tidak dapat mengakses Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional untuk mengamankan materi.

"Ini adalah perhatian utama: tidak ada akses bagi teknisi lab untuk pergi ke lab dan dengan aman menyimpan bahan dan zat biologis yang tersedia," katanya.

Baca juga: HNW Apresiasi Kemlu dan TNI Atas Evakuasi WNI di Sudan, Berharap Keselamatan WNI Dijamin

Dikutip dari The National News, WHO tidak mengatakan pihak mana yang telah menyita laboratorium tersebut.

Melalui unggahan Twitter, The Spectator Indeks juga melaporkan hal serupa.

"BREAKING: Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan ada situasi 'sangat serius' dan 'risiko biologis yang sangat besar' setelah laboratorium berisi sampel virus jatuh ke dalam kendali pejuang Sudan," terang cuitan Twitter tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertempuran meletus antara angkatan bersenjata Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada 15 April 2023.

Konflik ini telah menewaskan sedikitnya 459 orang dan melukai 4.072, menurut angka terbaru WHO.

Bentrokan telah melumpuhkan rumah sakit dan layanan penting lainnya, dan membuat banyak orang terdampar di rumah mereka dengan persediaan makanan dan air yang semakin menipis.

Baca juga: Menteri Luar Negeri: 542 WNI Dalam Perjalanan Kapal Laut dari Port Sudan Menuju Jeddah

Situasi Sudan, Afrika Utara. Orang-orang menyeberang jalan saat asap mengepul di atas bangunan tempat tinggal di Khartoum timur pada 16 April 2023, saat pertempuran di Sudan berkobar untuk hari kedua dalam pertempuran antara jenderal yang bersaing. - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan "High bio-hazard risk" atau risiko biologi sangat tinggi dan serius setelah satu pihak yang bertikai di Sudan menyabotase situs tersebut, Selasa (25/4/2023). (AFP/-)

OCHA kurangi aktivitas di Sudan

Kantor Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) terpaksa mengurangi beberapa kegiatannya di beberapa bagian Sudan karena pertempuran sengit.

Setidaknya lima pekerja bantuan tewas sejak pertempuran pecah dan dua badan PBB yang kehilangan staf, Organisasi Internasional untuk Migrasi dan Program Pangan Dunia, telah menangguhkan kegiatan mereka.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini