TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 25 WNI menyatakan tidak ikut evakuasi saat pemerintah RI berupaya untuk mengevakuasi WNI dari Sudan seiring meningkatnya eskalasi akibat perang saudara di negara itu.
Pada konferensi pers terkait perkembangan evakuasi WNI dari Sudan, Rabu (26/4/2023), Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengatakan para WNI yang tidak ikut evakuasi berlatar belakang alasan keluarga.
Baca juga: Update Perang Saudara di Sudan Hari ke-12, Pertempuran Tewaskan 459 Orang
Sebelumnya WNI yang tercatat di KBRI adalah 1.209 WNI.
Namun, setelah dilakukan pemutakhiran data, total WNI yang dapat dikontak dan tercatat, jumlahnya adalah 937 WNI.
Sebanyak 569 WNI dievakuasi pada tahap pertama, dan 328 dievakuasi pada tahap kedua.
"Dengan evakuasi tahap kedua ini, maka 897 WNI telah dievakuasi dari Kota Khartoum, Sudan," kata Retno.
Dari 897 WNI yang dievakuasi, 557 sudah tiba di Jeddah pada Rabu (27/4/2023) dengan Kapal MV Amanah yang disediakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Kemudian, terdapat pula 15 WNI yang telah melakukan evakuasi secara mandiri.
Sebanyak 25 WNI menyatakan tidak ikut evakuasi karena alasan keluarga.
Sedangkan WNI lain sudah tidak berada di Sudan karena sudah kembali ke Indonesia, sedang pulang mudik, atau sedang menjalankan umroh di Saudi Arabia.
Menlu RI menyampaikan ucapan terima kasih kepada otoritas dan pihak-pihak yang ada di Sudan yang telah membantu kelancaran proses evakuasi via darat dari Khartoum ke kota Port Sudan.
Selain itu, ia juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia yang telah memfasilitasi jalur transportasi laut dari kota Port Sudan menuju Jeddah.
"Para WNI tersebut, akan dipulangkan ke Indonesia secara bertahap dalam waktu dekat," ujar Menlu.