News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementerian Kesehatan Jepang Legalkan Penggunaan Pil Aborsi

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kehamilan. - Dewan Urusan Farmasi dan Sanitasi Makanan Kementerian Kesehatan Jepang telah memberi lampu hijau penggunaan pil aborsi di awal kehamilan.

TRIBUNNEWS.COM - Jepang segera mengeluarkan izin penggunaan pil aborsi untuk pertama kalinya.

Dewan Urusan Farmasi dan Sanitasi Makanan Kementerian Kesehatan Jepang telah memberi lampu hijau untuk obat menggugurkan kandungan di awal kehamilan.

Tetapi Jepang melegalkan aborsi hanya dalam kondisi tertentu, lapor NDTV.

Aborsi juga dapat dilakukan jika janin tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh wanita, atau jika kehamilan disebabkan oleh rudapaksa atau intimidasi, dikutip dari The Japan Times.

Dilansir Guardian, aborsi legal di Jepang hingga usia kandungan 22 minggu.

Biasanya butuh persetujuan dari kedua pasangan untuk melakukan aborsi.

Baca juga: Legalkan Aborsi Hingga Usia 22 Minggu Kehamilan, Jepang Pertimbangkan Penggunaan Pil Aborsi

Sampai sekarang, Jepang menggunakan prosedur pembedahan sebagai satu-satunya pilihan.

Keputusan itu diambil di tengah seruan untuk fokus pada hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender bagi perempuan, lapor Wio News.

Pil aborsi buatan Linepharma Inggris

Kementerian mengatakan kepada pejabat kesehatan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah menyetujui obat yang dibuat oleh Linepharma.

Perusahaan farmasi Inggris mengajukan produknya, pengobatan dua langkah mifepristone dan misoprostol, untuk disetujui di Jepang pada Desember 2021.

Obat serupa tersedia di banyak negara termasuk Prancis, yang pertama kali menyetujui pil aborsi pada tahun 1988, dan AS, yang telah tersedia sejak tahun 2000.

Persetujuan pil untuk mengakhiri kehamilan hingga sembilan minggu mengikuti pengesahan panel kementerian, yang ditunda selama sebulan karena ribuan pengajuan publik dibuat.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Pil Aborsi akan Dijual di Apotek di AS

ilustrasi hamil . - Dewan Urusan Farmasi dan Sanitasi Makanan Kementerian Kesehatan Jepang telah memberi lampu hijau untuk obat menggugurkan kandungan di awal kehamilan.(Freepik)

Penyiar nasional NHK mengatakan total biaya pil aborsi dan konsultasi medis sekitar 100.000 yen (£585).

Aborsi tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan masyarakat.

Aborsi bedah dapat menelan biaya antara 100.000 yen dan 200.000 yen.

Mifepristone telah menjadi pusat pertempuran pengadilan AS yang terkenal dalam beberapa pekan terakhir.

Mahkamah Agung untuk sementara mempertahankan akses ke obat aborsi yang banyak digunakan.

Mahkamah Agung juga membekukan putusan oleh pengadilan yang lebih rendah yang akan melarang atau sangat membatasi ketersediaannya.

Baca juga: Pria Paruh Baya Rudapaksa Anak Tetangga Belasan Kali, Korban Disuruh Minum Pil KB agar Tak Hamil

Para juru kampanye di Jepang juga mendorong akses yang lebih baik ke pil KB.

Kontrasepsi darurat tidak dapat dibeli di Jepang tanpa persetujuan dokter.

Itu juga satu-satunya obat yang harus diminum di depan apoteker agar tidak dijual di pasar gelap.

Otoritas Jepang menghadapi kritik karena tertinggal di belakang negara lain untuk menyetujui pil aborsi karena telah digunakan selama sekitar 30 tahun di negara lain, dengan lebih dari 80 negara memiliki akses ke pil tersebut.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini