TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia membantah informasi yang beredar di Telegram soal pasukan Ukraina yang disebut menerobos pertahanan Rusia di garis depan Bakhmut, Ukraina timur.
Kementerian itu mengunggah penjelasan mereka terkait situasi di garis depan pada Kamis (11/5/2023) tengah malam waktu setempat di laman resmi Telegram-nya.
"Pernyataan yang disebarkan oleh masing-masing saluran telegram tentang 'terobosan pertahanan' di berbagai bagian garis kontak tidak benar," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebelumnya, dua blogger militer Rusia melaporkan situasi yang memburuk bagi pasukan Rusia di sekitar kota Bakhmut, di mana pertempuran gesekan telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan unit serangan Rusia membuat kemajuan di bagian barat Bakhmut dengan dukungan udara dan artileri, dikutip dari CNN Internasional.
Baca juga: Zelensky: Ukraina Belum Luncurkan Serangan Balasan ke Rusia, Butuh Lebih Banyak Waktu
Pasukan Rusia disebut berjuang untuk mengusir pasukan Ukraina ke arah Maloilyinovka, yang mengacu pada sebuah desa di Bakhmut.
“Musuh menderita kerugian yang signifikan dalam hal tenaga kerja dan perangkat keras,” klaim para pejabat Kementerian Pertahanan Rusia.
Sementara itu, laporan dari Staf Umum militer Ukraina pada Kamis (11/5/2023), menggambarkan situasi di Bakhmut dan mengklaim pasukan Ukraina berhasil menekan pasukan Rusia serta menyelidiki titik lembah di garis pertahanan mereka.
Seorang perwira militer Ukraina mengatakan Ukraina melakukan ofensif di Bakhmut minggu ini setelah berbulan-bulan bertahan.
Ukraina telah melaporkan serangan balik yang efektif di sekitar kota timur meskipun terus-menerus dibombardir oleh Rusia.
Baca juga: Intelijen Inggris: Ribuan Tentara yang Tampil di Pawai Hari Kemenangan Rusia Bukan Tentara Sungguhan
Rusia Menembaki Kota Bakhmut
Militer Rusia menembaki beberapa kota dan desa di wilayah Zaporizhzhia, melukai warga sipil dan merusak properti, menurut pejabat Ukraina yang memimpin administrasi militer regional di sana.
Sementara itu, Rusia mengklaim bahwa mereka menghilangkan titik penempatan militer Ukraina. Tembakan tidak langsung di wilayah tersebut telah meningkat menjelang apa yang diharapkan pengamat sebagai serangan balasan Ukraina.
Militer Ukraina mengatakan Rusia melancarkan hampir 50 serangan udara selama 24 jam pada Kamis (11/5/2023) saat pertempuran sengit memberi tekanan pada posisi maju Rusia di sebelah barat kota Bakhmut.