News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trending

Dua Komandan Rusia Terbunuh dalam Pertempuran di Bakhmut

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Ukraina menembak dengan senjata anti-pesawat S60 ke posisi Rusia di dekat Bakhmut pada 20 Maret 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Vladimir Putin menderita pukulan besar karena dua komandan tertinggi Rusia tewas dalam pertempuran untuk Bakhmut.

TRIBUNNEWS.COM - Dua komandan militer Rusia tewas di dalam pertempuran di Bakhmut, Ukraina.

Dalam briefing harian pada hari Minggu (14/5/2023), kementerian pertahanan Rusia mengatakan Komandan Vyacheslav Makarov dari Brigade Senapan Bermotor ke-4 dan Wakil Komandan Yevgeny Brovko dari unit terpisah tewas saat mencoba menghalau serangan Ukraina.

Dilansir Independent, dikatakan bahwa Vyacheslav Makarov telah memimpin pasukan dari garis depan.

Sementara itu dikatakan Yevgeny Brovko "tewas secara heroik, menderita banyak luka pecahan peluru".

Kementerian pertahanan Rusia sebelumnya jarang mengumumkan kematian komando militer dalam update hariannya.

Kementerian juga mengatakan pasukan Ukraina melancarkan serangan di utara dan selatan Bakhmut selama 24 jam terakhir, tetapi tidak berhasil menembus pertahanan Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-446: 2 Komandan Militer Rusia Tewas di Ukraina Timur

“Semua serangan oleh unit angkatan bersenjata Ukraina telah berhasil dipukul mundur."

Pada hari Minggu, awan ledakan terlihat di kota Khmelnytskyi, Ukraina barat.

Mengutip Daily Express, Rusia dilaporkan mengirim serangan 21 pesawat tak berawak, 17 di antaranya ditembak jatuh oleh Ukraina, sementara empat drone berhasil menyerang di kota tersebut.

Mengkonfirmasi berita tersebut, juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan:

"Sayangnya, tidak semua drone dihancurkan malam itu, hanya 17 dari 21 UAV (kendaraan udara tak berawak). Ada empat serangan di wilayah Khmelnytskyi."

Setelah ledakan itu, para pejabat mengatakan meskipun hampir 30 orang terluka, hanya dua orang yang perlu dibawa ke rumah sakit.

Sumber pro-perang Rusia mengatakan kepada MailOnline:

"Kami berusaha untuk menghancurkan senjata dan amunisi yang ditimbun oleh Ukraina dari negara-negara NATO."

"Ini adalah serangan besar tapi kami membutuhkan lebih banyak karena kami tahu Ukraina sekarang memiliki daya tembak militer yang lebih unggul dari kami di banyak wilayah."

Tank pasukan Ukraina setelah menembakkan artileri ke pasukan Rusia di garis depan. Foto tak bertanggal ini disediakan oleh Staff Umum Angkatan Darat Ukraina dan dipublikasikan pada Senin (8/5/2023). (General Staff of the Armed Forces of Ukraine)

Baca juga: Dokumen Bocor Ungkap Bos Wagner Tawarkan Informasi Posisi Tentara Rusia kepada Intelijen Ukraina

Pasukan Volodymyr Zelensky menggunakan proyektil terhadap sasaran di timur negara itu, menurut Republik Rakyat Luhansk dalam serangkaian posting di saluran Telegram mereka.

Pasokan Senjata Baru dan Serangan Balasan

Di tempat lain, dilaporkan oleh separatis Rusia bahwa rudal jelajah Storm Shadow yang dipasok Inggris telah digunakan oleh Ukraina untuk pertama kalinya.

Sebelumnya pada hari Jumat, Moskow mengakui bahwa pasukannya telah mundur ke utara Bakhmut di tengah gelombang serangan Ukraina.

Tetapi Ukraina membantah anggapan bahwa serangan balasan yang telah lama direncanakan secara resmi telah dimulai.

Kyiv mengatakan pihaknya masih melakukan operasi pertahanan di daerah yang telah mengalami pertempuran sengit selama beberapa bulan, Financial Times melaporkan.

"Apa yang terjadi sekarang? Pasukan musuh maju ke timur dalam beberapa arah. Kami bertahan,” kata wakil menteri pertahanan Ukraina Hanna Maliar.

“Langkah-langkah defensif tidak hanya mencakup pertahanan secara harfiah, tetapi juga serangan balik.”

Prajurit Ukraina berdiri di parit dekat posisi mereka di dekat kota Bakhmut, wilayah Donetsk pada 8 April 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Genya SAVILOV / AFP)

Baca juga: Rusia Klaim Ukraina Gunakan Rudal Storm Shadow dari Inggris untuk Serang Luhansk

Maliar menambahkan bahwa pasukan Rusia telah didorong mundur lebih dari satu mil dari posisi mereka di sisi selatan dekat Bakhmut.

Aksi itu menandai kemajuan teritorial paling signifikan Kyiv di sekitar kota Bakhmut dalam beberapa bulan.

Beberapa analis menyebut mungkin sulit untuk mengidentifikasi kapan awal serangan balik Ukraina terjadi.

Tetapi Konrad Muzyka, seorang analis pertahanan independen dan direktur Rochan Consulting, yang mengamati perang tersebut, mengatakan pada hari Jumat bahwa dia sekarang hampir yakin serangan balasan sedang berlangsung, merujuk serangan Bakhmut.

Di depan umum, pejabat Ukraina berhati-hati ketika berbicara tentang kapan dan bagaimana serangan balasan akan dilanjutkan.

Tetapi blogger militer Rusia yakin Ukraina telah memperoleh keuntungan, dengan mengatakan pasukan Kyiv telah mendorong pasukan Rusia mundur dari jalan penting dan merebut kembali wilayah di utara kota Bakhmut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini