TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan meningkatkan kritiknya terhadap kekuatan militer Islamabad.
Khan menuduh kepala tentara menyimpan dendam pribadi terhadapnya.
Dia menyebut penangkapan dan tindakan terhadap partainya diperintahkan diperintahkan oleh tentara.
"Itu pribadi. Tidak ada hubungannya dengan kepentingan nasional," kata Khan kepada Guardian dalam wawancara eksklusif di rumahnya di Lahore.
"Tanpa diragukan lagi, militer berada di belakang penangkapan saya," katanya.
“Pakistan sekarang dijalankan oleh panglima militer. Tindakan keras terhadap kami dilakukan oleh panglima militer," imbuhnya.
Baca juga: Mantan PM Pakistan Imran Khan Serukan Pendukungnya Gelar Protes Serentak di Islamabad
Imran Khan ditangkap oleh pasukan huru-hara pada Selasa (9/5/2023) setelah tiba di Pengadilan Tinggi Islamabad.
Dilansir Al Jazeera, Khan diamankan atas berbagai tuduhan korupsi.
Di Pakistan penangkapan saingan politik bukanlah hal baru.
Ketika Khan menjadi perdana menteri, beberapa pemimpin oposisi senior dipenjara.
Selisih Imran Khan dengan sekutu militer
Dikenal karena politik populis dan pidatonya yang berapi-api, Khan berselisih dengan mantan sekutu militernya setelah menuduh mereka mendalangi pencopotannya dari kekuasaan pada April 2022.
Dia sejak itu menuduh mereka melakukan dua percobaan dalam hidupnya.
Khan menuduh penangkapannya, dan tujuh anggota senior partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), merupakan gejala dari kekuatan tak tertandingi yang dimiliki oleh militer.