TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan yang ditulis Washington Post mengungkapkan isi dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang bocor terkait situasi perang di Bakhmut.
Dijelaskan, pada akhir Januari 2023, ribuan tentara bayaran Wagner tewas dalam pertempuran di bagian utara Oblast Donetsk tersebut.
Untuk mengatasi situasi itu, bos Wagner Yevgeny Prigozhin disebut mengajukan tawaran luar biasa kepada Ukraina.
Prigozhin mengatakan bahwa jika komandan Ukraina menarik tentara mereka dari daerah sekitar Bakhmut, dia akan memberikan informasi kepada Kyiv tentang posisi pasukan Rusia.
Dengan Informasi rahasia tersebut, Ukraina dapat menggunakannya untuk menyerang pasukan Rusia.
Kepala suku Wagner menyampaikan proposal tersebut kepada agannya di Direktoran Intelijen Militer Ukraina, yang telah menjalin komunikasi rahasia selama perang, jelas dokumen rahasia itu.
Baca juga: Dituduh Bocorkan Informasi Posisi Pasukan Rusia ke Ukraina, Bos Wagner: Menggelikan
Dilansir Al Jazeera, Kremlin beraksi atas laporan Washington Post ini.
Rusia menyebut bahwa laporan tersebut terdengar seperti kebohongan.
Seperti diketahi, Prigozhin secara terbuka berseteru dengan komandan militer Rusia.
Dia mengklaim bahwa Rusia enggan melengkapi dan memasok senjata dan amunisi untuk pasukannya yang telah memberikan dukungan penting bagi upaya perang Moskow.
Di sisi lain, Prigozhin merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mungkin menganggap tawaran Prigozhin untuk menukar nyawa pejuang Wagner dengan tentara Rusia sebagai pengkhianatan.
Dokumen yang bocor tidak menjelaskan posisi pasukan Rusia mana yang ditawarkan Prigozhin untuk diungkapkan.
Ukraina benarkan Prigozhin berikan penawaran
Dua pejabat Ukraina membenarkan bahwa Prigozhin telah berbicara beberapa kali kepada direktorat intelijen Ukraina, yang dikenal sebagai HUR.
Baca juga: Populer Internasional: Bos Wagner Niat Bocorkan Posisi Tentara Rusia - Pilpres Turki Putaran Kedua
Seorang pejabat mengatakan bahwa Prigozhin memperpanjang tawaran mengenai Bakhmut lebih dari satu kali.
Tetapi Kyiv menolaknya karena para pejabat tidak mempercayai Prigozhin dan menganggap proposalnya tidak jujur.
Dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak mengkonfirmasi kontak dengan Prigozhin.
“Ini masalah intelijen [militer],” katanya.
Pemimpin Ukraina itu juga keberatan menyiarkan informasi rahasia ke publik dan mengatakan dia percaya bahwa kebocoran itu menguntungkan Rusia.
AS pertanyakan niat Prigozhin
Seorang pejabat AS juga memperingatkan bahwa ada keraguan serupa di Washington tentang niat Prigozhin.
Pejabat Ukraina dan AS berbicara dengan syarat anonimitas untuk membahas informasi sensitif.
Baca juga: Dokumen Bocor Ungkap Bos Wagner Tawarkan Informasi Posisi Tentara Rusia kepada Intelijen Ukraina
Pertempuran perebutkan Bakhmut
Selama pertarungan untuk Bakhmut, pertempuran terpanjang dan paling berdarah dari perang Ukraina, Prigozhin telah berulang kali mengecam komandan militer Rusia.
Dia juga mengeluh bahwa Moskow tidak mengirimkan cukup senjata kepada para pejuangnya untuk merebut kota.
Pekan lalu, bos Wagner mengancam akan menarik pasukannya jika lebih banyak senjata tidak dikirim ke garis depan, tetapi kemudian mengatakan dia diberitahu bahwa mereka akan dianggap sebagai pengkhianat jika mereka pergi.
Dokumen AS lainnya yang bocor telah mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia secara pribadi sedang mempertimbangkan bagaimana menanggapi kritik Prigozhin terhadap kinerja militer selama perang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)