TRIBUNNEWS.COM -- Seorang bintang film dewasa asal Rusia menjadi incaran militer Ukraina untuk dihabisi.
Eva Elfie menjadi target pembunuhan Ukraina karena pernah membuat film dewasa dengan lokasi di Krimea, wilayah yang saat ini diperebutkan antara Ukraina dengan Rusia.
Diketahui Eva melakukan syuting gambar khusus dewasa di lokasi tersebut pada tahun 2018 lalu.
Dikutip dari Rusia Today, sebuah situs terkenal terkait pemerintah Ukraina yang melacak dugaan musuh negara telah menambahkan bintang porno kelahiran Rusia Eva Elfie ke dalam "daftar target".
Baca juga: Sanksi Baru terhadap Rusia, Inggris hingga Uni Eropa akan Larang Impor Berlian
Menurut database Mirotvorets, aktris film dewasa itu bersalah karena "melegitimasi pendudukan Krimea".
Mirotvorets menerbitkan profil tokoh masyarakat dan warga negara yang dianggap musuh Ukraina, menandai mereka yang telah meninggal karena sebab apa pun sebagai "dimusnahkan".
Ia juga diketahui melakukan dox targetnya setiap kali mendapatkan data pribadi mereka. Beberapa orang yang masuk daftar hitam Mirotvorets telah dibunuh.
Situs web tersebut mempermasalahkan Elfie, yang nama aslinya adalah Yulia Romanova, bepergian ke Krimea untuk pemotretan pada tahun 2018, tepat saat karier hiburan dewasanya melejit.
Popularitas aktris kelahiran Siberia ini meningkat pada tahun 2021, ketika ia menerima penghargaan 'Bintang Asing Baru Terbaik' di AVN Awards yang bergengsi di industri film dewasa.
Menurut editor anonim Mirotvorets, Elfie masuk daftar hitam setelah dia menjadi "aktris porno nomor satu di dunia".
Tangkapan layar yang diposting oleh Elfie pada bulan November di profil Pornhub-nya menunjukkan bahwa dia menduduki peringkat pertama di situs web dewasa, dengan lebih dari 870 juta tampilan dan 1,9 juta pelanggan.
Pada bulan April, dia menerima penghargaan Pornhub untuk 'Penampil Wanita Paling Populer Dipilih oleh Wanita'.
Entri Mirotvorets Elfie menyertakan gambar profil topless dan tautan ke saluran publiknya, serta laporan berita yang menampilkan pencapaiannya.
Situs web tersebut telah beroperasi selama bertahun-tahun dan mengklaim sebagai proyek independen, meskipun beberapa laporan mengindikasikan bahwa situs tersebut didukung oleh elemen pemerintah Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-449, Ini Rangkuman Peristiwa yang Terjadi