TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin G7 menggelar pertemuan di Kota Hiroshima, Jepang pada 19-20 Mei 2023.
Pertemuan tersebut diharapkan tidak hanya membahas ekonomi, namun juga masalah politik, hingga invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Situasi menegangkan di Laut China Selatan yang disengketakan Tiongkok dan Taiwan juga kemungkinan akan menyita perhatian seiring meningkatnya uji coba senjata Korea Utara.
Apa itu KTT G7?
Dilansir Al Jazeera, Group Seven (G7) merupakan kelompok informal demokrasi industri terkemuka tanpa sekretariat permanen atau status hukum.
Anggota G7 terdiri dari anada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: KTT G7 di Hiroshima Akan Soroti Perang Ukraina dan Pengaruh Global Cina
Grup ini didirikan – sebagai G6 – setelah krisis minyak tahun 1973 sebagai forum bagi negara-negara terkaya untuk membahas masalah ekonomi global.
Anggota pendiri mengadakan pertemuan puncak pertama mereka pada tahun 1975 di Prancis untuk membahas cara mengatasi resesi mendalam yang mengikuti embargo yang diberlakukan oleh kartel produksi minyak OPEC.
Kanada menjadi anggota ketujuh setahun kemudian.
Rusia bergabung untuk membentuk G8 pada tahun 1998, tetapi diusir setelah pencaplokan Krimea oleh Moskow pada tahun 2014.
Kepresidenan KTT berkisar antara tujuh anggota, dan tahun ini giliran Jepang menjadi tuan rumah.
Pada 2024, itu akan menjadi Italia.
Dua perwakilan Uni Eropa (UE) juga bergabung, dan sudah menjadi kebiasaan dalam beberapa tahun terakhir bagi para pemimpin dari beberapa negara non-G7 dan organisasi internasional untuk ambil bagian dalam beberapa sesi.
Para pemimpin membahas berbagai isu, termasuk kebijakan ekonomi, keamanan, perubahan iklim, energi dan gender.
Baca juga: Jokowi Tiba Jumat Pagi, Kijang Ikut Patroli Bersama Polisi di Lingkungan KTT G7 Hiroshima Kamis Ini