Siapa saja yang hadir dalam pertemuan G7 di Hiroshima?
Tahun ini, para pemimpin Australia, Brasil, Komoro (ketua Uni Afrika), Kepulauan Cook (Ketua Forum Kepulauan Pasifik), India (presiden G20), India (Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara), Korea Selatan dan Vietnam diundang.
Ini mencerminkan penekanan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tentang pentingnya menjangkau negara-negara berkembang, serta sekutu dan mitra AS.
Undangan kepada para pemimpin di luar G7 dimaksudkan untuk memperluas kerja sama ke negara-negara yang lebih luas.
Tetapi ekspansi ekonomi negara-negara termasuk Brazil, China dan India (semua anggota kelompok BRICS yang juga termasuk Rusia dan Afrika Selatan) telah menimbulkan pertanyaan tentang relevansi G7 dan perannya dalam memimpin ekonomi dunia.
Para pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Internasional, Dana Moneter Internasional, Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia juga ada dalam daftar tamu.
Baca juga: Persiapan KTT G7, PM Jepang Fumio Kishida Tekankan China dan Rusia Jangan Ubah Status Quo Sepihak
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan G7 di Hiroshima?
KTT itu terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyelesaikan perjalanan keliling Eropa untuk bertemu dengan sejumlah pemimpin G7.
Tur Zelenskyy ditujukan untuk membangun dukungan politik menjelang serangan balasan yang diantisipasi secara luas untuk merebut kembali tanah yang diduduki oleh pasukan Moskow, dan mengamankan komitmen senjata baru.
Para pemimpin G7 diharapkan mengutuk keras perang Rusia di Ukraina sambil menjanjikan dukungan mereka yang berkelanjutan untuk Ukraina.
Zelensky akan mengikuti sesi tersebut secara daring.
"Dukungan untuk Ukraina dan sanksi terhadap Rusia akan menjadi topik utama diskusi," kata Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki dalam konferensi pers.
"Kami akan terus berkoordinasi erat dengan G7 dan komunitas internasional untuk meningkatkan efek sanksi guna mencapai tujuan akhir untuk mendorong penarikan Rusia," imbuhnya.
Juga akan ada fokus pada meningkatnya ancaman Beijing terhadap Taiwan, pulau demokrasi pemerintahan sendiri yang diklaim Beijing sebagai miliknya, dan cara-cara untuk mengurangi ketergantungan ekonomi dan rantai pasokan demokrasi Barat pada China.
Baca juga: Pertama Kali PM Fumio Kishida Jadi Tamu di Acara Variety Jepang, Ungkap Persiapan Pengamanan KTT G7