Saat Perang Israel vs Hizbullah di Lebanon Mereda, Suriah Bergejolak, Apa yang Terjadi di Sana?
TRIBUNNEWS.COM- Perang Israel dan Hizbullah di Lebanon baru saja mereda setelah gencatan senjata, namun Timur Tengah masih jadi sorotan utama setelah terjadi gejolak di Suriah, apa yang sedang terjadi di sana?
Faksi oposisi Suriah mengumumkan dimulainya serangan besar-besaran mereka terhadap pasukan rezim, pada hari Rabu, 27 November 2024.
Kecepatan gerakan pasukan oposisi melawan pasukan rezim menimbulkan sejumlah pertanyaan. Terutama karena serangan ini terjadi setelah Israel dan Hizbullah mengumumkan persetujuan gencatan senjata yang diajukan oleh pemerintahan Joe Biden untuk menghentikan perang.
Gerard Dib, Profesor pemikiran politik di Universitas Lebanon dan juga Ibrahim Hamidi jurnalis Timur Tengah menulis opininya secara terpisah di Al Jazeera dan Al Arabiya.
Faksi oposisi Suriah mengumumkan serangan mereka melalui saluran mereka di platform Telegram, dan menggambarkannya sebagai “mencegah agresi,”.
Mereka mengklaim bahwa serangan tersebut terjadi sebagai respons terhadap penembakan artileri oleh pemerintah Damaskus.
Dalam serangan ini, pasukan oposisi menguasai lebih dari 13 desa, termasuk kota strategis Orem al-Sughra dan Ainjara, selain Resimen ke-46, basis terbesar rezim Suriah di Aleppo barat, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh faksi oposisi.
Baca juga: Oposisi Bersenjata Suriah Rebut 108 Lokasi di Suriah, Militer Irak Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Pernyataan itu menambahkan bahwa lebih dari 40 tentara dari pasukan rezim dan milisi sekutu tewas dalam serangan itu.
Faksi oposisi bersenjata telah menguasai wilayah barat laut negara itu selama bertahun-tahun, dipimpin oleh Hay'at Tahrir al-Sham.