TRIBUNNEWS.COM - Empat delegasi polisi Provinsi Punjab tiba di kediaman mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan di Zaman Park, Lahore pada Jumat (19/5/2023).
Mereka akan bernegosiasi dengan Imran Khan sebelum menggeledah rumahnya.
Langkah itu dilakukan beberapa jam setelah Polisi Punjab memperoleh surat perintah untuk melakukan penggeledahan di kediaman Imran Khan.
Sebelumnya, Menteri Penerangan Punjab, Amir Mir telah memberi Khan tenggat waktu 24 jam untuk menyerahkan para tersangka.
Pada Jumat (19/5/2023), ia mengatakan ratusan polisi akan melakukan penggeledahan.
"Kami (pemerintah sementara) telah memutuskan alih-alih bentrok langsung, kami akan mengirim delegasi ke Imran Khan di bawah pengawasan komisaris Lahore," kata Amir Mir, dikutip dari Dawn.
Baca juga: Imran Khan Sebut Ada Pihak yang Takut Dirinya Menangkan Pemilu Pakistan
“Kami mendapat informasi bahwa ada sekitar 40 teroris yang bersembunyi di sana, jadi saya pikir kami membutuhkan sekitar 400 polisi untuk menggeledah rumah tersebut,” katanya.
Pejabat provinsi itu juga mengesampingkan rencana pemerintah untuk menangkap kembali Imran Khan selama operasi pencarian.
"Kami tidak punya rencana untuk menangkap Imran Khan," katanya, dikutip dari Times of India.
Menurut pernyataan itu, penggeledahan akan mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap pintu masuk dan keluar di kediaman Imran Khan.
Tujuan penggeledahan itu adalah untuk menemukan 'teroris' yang bersembunyi di tempat itu.
Pada hari ini, Petugas Polisi Ibu Kota Lahore (CCPO), Bilal Saddique Kamyana mengatakan telah menangkap enam 'teroris' lainnya yang berusaha melarikan diri dari kediaman Imran Khan di Zaman Park.
Di hari yang sama, pengadilan anti terorisme menyetujui jaminan pra-penangkapan Imran Khan hingga 2 Juni 2023 dalam tiga kasus terorisme yang diajukan terhadap Pakistan.
Baca juga: Pejabat Pakistan Tuduh Imran Khan Lindungi Tersangka Penyerangan Tentara
Sebelumnya, Imran Khan ditangkap pada 9 Mei 2023 atas tuduhan korupsi, yang dia bantah.
Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan yang diperintahkan pengadilan yang berakhir akhir bulan Mei ini.
Pada Rabu (17/5/2023), pemerintah Punjab meminta Imran Khan untuk menyerahkan pendukungnya yang disalahkan atas serangan terhadap tentara, dikutip dari Al Jazeera.
Amir Mir menuduh Imran Khan menyembunyikan mereka di rumahnya, namun tuduhan itu dibantah oleh Imran Khan.
Pada Kamis (18/5/2023), ajudan Imran Khan, Iftikhar Durrani mengizinkan jurnalis ke beberapa area di rumah Khan di Lahore untuk 'mencari teroris'.
Baca juga: Imran Khan Tuduh Militer Pakistan Perintahkan Penangkapannya
Tanggapan Imran Khan
Dalam sebuah tweet pada Jumat, Imran Khan mengkritik tindakan pemerintah Pakistan terhadap PTI dan pendukungnya yang dilakukan di bawah pemerintah teror.
"Pola pikir di balik penumpasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pemerintahan teror saat ini yang menjadi sasaran PTI dan pendukungnya (yang bahkan tidak disaksikan selama darurat militer Zia dan Musharraf) adalah bahwa kami orang Pakistan seperti kawanan domba yang dapat diteror untuk patuh, sujud pada pertunjukan kekuatan telanjang ini," kata Imran Khan.
"Yah kami tidak akan melakukannya karena kami adalah manusia dan umat dari pemimpin terbesar sepanjang masa yang membuat kami berjanji kepada Allah bahwa kami tidak akan tunduk kepada siapa pun kecuali Dia (Yang Maha Kuasa)," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Imran Khan