TRIBUNNEWS.COM - SpaceX meluncurkan roket pribadi untuk menjalankan misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Minggu (21/5/2023).
Rayyanah Barnawi, seorang peneliti kanker payudara dari Arab Saudi, bergabung dalam misi bersama Ali al-Qarni, seorang pilot pesawat tempur yang juga berkebangsaan Arab Saudi.
Rayyanah Barnawi menjadi wanita Arab Saudi pertama yang pergi ke luar angkasa.
Mereka lepas landas dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral di Amerika Serikat bagian selatan pada pukul 17.37 waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.
Selain Rayyanah Barnawi dan Ali al-Qarni, dua astronot lainnya juga berada dalam misi yang sama.
Keduanya adalah Peggy Whitson, mantan astronot NASA yang akan melakukan penerbangan keempatnya ke ISS, dan John Shoffner, seorang pengusaha dari Tennessee yang menjabat sebagai pilot.
Baca juga: Sisi Gelap Proyek Kota Futuristik Neom di Arab Saudi
Keempatnya diperkirakan akan mencapai ISS dalam kapsul mereka pada Senin (22/5/2023) pagi.
Kemudian, mereka akan menghabiskan waktu lebih dari seminggu di sana sebelum kembali ke rumah dengan pendaratan di lepas pantai negara bagian Florida di AS selatan.
“Halo dari luar angkasa! Rasanya luar biasa melihat Bumi dari kapsul ini,” kata Rayyanah Barnawi usai mengorbit.
Baca juga: Sejak Dipimpin Mohammed bin Salman, Hukuman Mati di Arab Saudi Meningkat 2 Kali Lipat
Disponsori oleh pemerintah Saudi, Rayyanah Barnawi telah mengatakan sebelumnya, ia sangat bahagia dengan misi ini.
"Adalah kesenangan dan kehormatan besar untuk menjadi astronot wanita Saudi pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa," kata Rayyanah Barnawi.
Selain semangat untuk penelitian yang akan dia lakukan di atas kapal, dia berharap untuk berbagi pengalamannya selama berada di ISS kepada anak-anak di bumi.
“Bisa melihat wajah mereka saat pertama kali melihat astronot dari wilayah mereka sendiri sangat mendebarkan,” katanya.
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman akan Bangun Kota Megah di Riyadh Tahun 2030
Sementara itu, rekan Arab Saudinya yang menjadi pilot pesawat tempur karir, Ali al-Qarni mengatakan ini adalah cita-citanya.