TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian seorang remaja laki-laki di Taiwan yang mewarisi aset properti senilai 500 juta dollar Taiwan atau sekitar Rp241 miliar, masih menjadi misteri.
Dilansir The Strait Times, kematian remaja tersebut terungkap oleh media lokal pada 19 Mei ketika ibunya yang bernama Chen, didampingi pengacaranya, mengadakan konferensi pers di Kota Taichung di Taiwan tengah.
Putranya, Lai (18), ditemukan tewas pada 4 Mei 2023, hanya sehari setelah ayahnya dikremasi.
Sang ayah meninggal dunia pada akhir April lalu.
Lai dan ibunya bermaksud untuk menyimpan abu ayah Lai di kolumbarium hari itu.
Tetapi Lai dipanggil oleh agen eskro bermarga Hsia (26), menurut Chen.
Baca juga: Wanita di Tulungagung Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Hamil Diluar Nikah dan Pacar Pergi ke Taiwan
Chen menyebut Hsia sangat gigih dalam menyelesaikan urusan warisan Lai dari ayahnya.
Hsia tiba di depan pintu rumah mereka sekitar pukul 7 pagi, tambahnya.
Setelah putranya diajak pergi, Chen mengatakan dia mencoba menghubungi putranya tetapi tak berhasil.
Chen kemudian diberitahu oleh polisi bahwa Lai telah meninggal setelah jatuh dari lantai 10 sebuah gedung di distrik Beitun Taichung.
Terungkap kemudian gedung tersebut adalah tempat tinggal Hsia.
Ibu Lai semakin terkejut karena Lai ternyata sudah mendaftarkan pernikahannya dengan Hsia, dua jam sebelum kematiannya.
Taiwan telah melegalkan pernikahan sesama jenis sejak tahun 2019 lalu.
Pengacara Chen mengatakan kepada wartawan bahwa keluarganya yakin bahwa Lai dibunuh karena kekayaannya.