Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 70 persen orang asing tidak puas dengan rencana kenaikan harga yang besar dari Japan Rail Pass dari sekitar 30.000 yen akan menjadi sekitar 50.000 yen per 1 Oktober 2023 mendatang.
"Saya mungkin akan mikir 2 atau 3 kali untuk membeli JR Rail Pass nantinya. Harus hitung-hitungan deh, tergantung banyak sedikit pakai Shinkansen nanti ya," papar Umar Ali seorang warga Indonesia kepada Tribunnews.com Kamis (25/5/2023).
Hari ini majalah Ekspor Jepang, yang mengembangkan media multibahasa, mengumumkan hasil survei terhadap orang asing mengenai penggunaan JR Rail Pass di masa mendatang.
"Japan Rail Pass" diumumkan pada bulan April tahun ini akan mengubah isi dan harganya sekitar bulan Oktober.
Nantinya akan bisa dipakai juga untuk kereta ekspres "Nozomi" dan "Mizuho" di mana saat ini masih belum bisa kecuali tambah biaya lagi.
Dalam survei tersebut, hanya 12% responden yang menjawab bahwa mereka akan "menggunakan" pass bahkan setelah kenaikan harga.
Lebih dari 70% responden menjawab bahwa mereka "tidak akan menggunakan" atau "mungkin tidak akan menggunakan" . Survei dilakukan 1-8 Mei 2023 kepada 1098 orang asing.
Di pertanyaan lain, 60% responden menjawab bahwa mereka pernah "menggunakannya" dan Japan Rail Pass banyak digunakan di kalangan pengunjung asing ke Jepang.
Perusahaan JR memperkirakan bahwa jalur kereta api digunakan sebagai sarana perjalanan masuk ke dalam kota atau bahkan kota kecil yang tidak dilayani oleh pesawat . Dengan menggunakan kereta api jadi sarana terbaik promosi pariwisata Jepang.
Selain itu, responden berkomentar bahwa "banyak pelancong tidak akan pergi ke kota kecil pedesaan" karena kenaikan harga yang sangat besar.
Perubahan ini akan sangat mengurangi fleksibilitas dan pilihan perjalanan. Jika kita memakainya tampaknya masih lebih murah hal serupa di Australia nantinya mulai Oktober 2023.
Japan Railways Group merilis rencana harga baru tiket multi guna pada 14 April 2023. Kenaikan diberlakukan mulai Oktober tahun ini dan mencakup jalur JR Hokkaido, JR East, JR Central, JR West, JR Shikoku dan JR Kyushu.
JR Pass berbeda dengan tiket regional yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan JR. JR Pass dapat membawa traveler untuk melintasi Jepang dengan jaringan JR mana pun dari Kyushu hingga Hokkaido.
Dalam layanan pass sebelumnya, tiket yang dipesan dari agen penjualan luar negeri yang ditunjuk JR adalah berikut:
Per-7 hari: 29.650 Yen (Rp 3,3 juta) untuk dewasa dan 14.820 Yen (Rp 1,6 juta) untuk anak-anak.
Per-14 hari: 47.250 Yen (Rp 5,2 juta) untuk dewasa dan 23.620 Yen (Rp 2,6 juta) untuk anak-anak.
Per-21 hari: 60.450 Yen (Rp 6.7 juta) untuk dewasa dan 30.220 Yen (Rp 3,3 juta) untuk anak-anak.
Adapun mulai Oktober, harga ini akan dinaikkan menjadi berikut:
Per-7 hari: 50 ribu Yen (Rp 5,5 juta) untuk dewasa dan 25.000 Yen (Rp 2,7 juta) untuk anak-anak.
Per-14 hari: 80 ribu Yen (Rp 8,9 juta) untuk dewasa dan 40 ribu Yen (Rp 4,4 juta) untuk anak-anak.
Per-21 hari: 100 ribu Yen (Rp 11 juta) untuk dewasa dan 50 ribu Yen (Rp 5,5 juta) untuk anak-anak.
Sebagai gambaran, tiket dewasa sekali jalan untuk perjalanan Shinkansen JR dari Tokyo ke Osaka saat ini berkisar 14.250 Yen (Rp 1,6 juta).
Hal itu membuat JR Pass misalnya dengan pilihan tujuh hari seharga 29.650 Yen (Rp 3,3 juta) jadi pilihan yang affordable bagi turis. Khususnya bagi traveler yang berencana melakukan banyak perjalanan antar kota.
JR Group mengatakan rencana baru tersebut akan mencakup lebih banyak manfaat bagi wisatawan, namun dengan konsekuensi peningkatan biaya tiket masuk.
Menurut JR, keuntungan potensial untuk rencana baru ini akan mencakup tiket diskon ke beberapa tempat wisata tertentu, ditambah akses ke kereta peluru Nozomi dan Mizuho, yang saat ini belum termasuk dalam Japan Rail Pass.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.