News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menkeu Janet Yellen Perpanjang Deadline Gagal Bayar Utang AS hingga 5 Juni 2023

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan AS Janet Yellen berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Kelompok Tujuh negara industri (G7) pada 18 Mei 2022 di Koenigswinter dekat Bonn, Jerman barat. Sekutu G7 berharap untuk menandatangani paket dukungan keuangan untuk Ukraina dengan invasi Rusia menempatkan keuangan Kyiv di bawah tekanan berat. - Janet Yellen memperpanjang tenggat waktu default atas utang AS dari 1 Juni 2023 menjadi 5 Juni 2023. Joe Biden dan DPR AS memiliki sedikit waktu untuk berunding terkait pagu utang.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memperpanjang batas waktu gagal bayar utang negara menjadi 5 Juni 2023.

Sebelumnya, Janet Yellen mengatakan default bisa terjadi paling cepat 1 Juni 2023.

Perpanjangan itu memberi lebih banyak waktu bagi Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy untuk negosiasi.

Mereka akan berdiskusi untuk menaikkan plafon utang (batas atas uang yang dapat dipinjam pemerintah) pemerintah federal sebesar $31,4 triliun dan mencegah gagal bayar yang berpotensi buruk.

Namun, Janet Yellen mengatakan tenggat waktu yang diperpanjang tidak membuat situasi menjadi kurang mendesak.

"Menunggu hingga menit terakhir untuk menangguhkan atau menaikkan batas utang dapat menyebabkan kerugian serius bagi kepercayaan bisnis dan konsumen, meningkatkan biaya pinjaman jangka pendek untuk pembayar pajak, dan berdampak negatif pada peringkat kredit Amerika Serikat," lanjutnya dalam surat kepada McCarthy, dikutip dari DW.

Baca juga: Gagal Bayar Utang AS Picu Pelemahan Harga Minyak Dunia, WTI Anjlok Jadi 71,69 Dolar AS per Barel

"Jika Kongres gagal menaikkan batas utang, itu akan menyebabkan kesulitan besar bagi keluarga Amerika, membahayakan posisi kepemimpinan global kita, dan menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan kita mempertahankan kepentingan keamanan nasional kita," katanya.

Biden mengatakan, ia dan McCarthy sudah dekat dengan kesepakatan itu.

"Saya berharap kita akan tahu malam ini apakah kita akan dapat mencapai kesepakatan," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, pada Jumat (26/5/2023) malam.

McCarthy mengakui itu adalah waktu genting.

Dia dan Biden telah mengadakan pembicaraan untuk menaikkan pagu utang.

Partai Republik berharap untuk mengamankan pemotongan rencana pengeluaran agresif presiden, tidak terkecuali program Undang-Undang Pengurangan Inflasi andalannya.

"Saya pikir kami membuat kemajuan kemarin," katanya.

"Saya ingin membuat kemajuan lagi hari ini. Dan saya ingin bisa menyelesaikan masalah ini," lanjutnya.

Pertemuan Joe Biden dengan Kevin McCarthy berakhir tanpa kesepakatan kenaikan plafon utang (NBC)

Baca juga: Kamala Harris Peringatkan Warga Amerika Untuk Bersiap Hadapi Resesi, Imbas Gagal Bayar Utang

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini