News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trending

Ukraina Klaim Rusia Kehilangan 22 Sistem Artileri dan 31 Drone dalam Sehari

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin saat memperingati Hari Pekerja Penyelamat Rusia. - Pada Sabtu (27/5/2023), Staf Angkatan Bersenjata Ukraina merilis angka terbaru perhitungan kerugian yang diderita oleh pasukan Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan militer Ukraina mengklaim Rusia telah kehilangan banyak perangkat keras, Jumat (26/5/2023).

Pada Sabtu (27/5/2023), Staf Angkatan Bersenjata Ukraina merilis angka terbaru perhitungan kerugian yang diderita oleh pasukan Rusia.

Pembaruan informasi tersebut dibagikan melalui halaman Facebook resmi staf.

Unggahan tersebut berupa katalog lengkap berisi jumlah korban tentara hingga kendaraan militer Rusia yang dihancurkan.

Laporan yang disusun Ukraina menunjukkan total kerugian yang diderita Rusia dalam sehari, yakni untuk hari Jumat kemarin.

Dilansir Newsweek, di antara statistik, kerugian yang signifikan selama satu hari ditunjukkan untuk sistem artileri dan kendaraan udara tak berawak (UAV), juga dikenal sebagai drone.

Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Kyiv saat Ibu Kota Ukraina Itu Peringati Hari Ulang Tahunnya

Laporan staf mengklaim bahwa pasukan Rusia kehilangan total 22 sistem artileri pada Jumat (26/5/2023).

Kemudian total lebih dari 3.400 hilang sejak dimulainya invasi, yang dimulai Februari 2022.

Laporan tersebut juga menunjukkan hilangnya 31 UAV, dengan total lebih dari 2.900 hilang sejak awal konflik.

Pihak Rusia belum membagikan data tentang korban dan kerugian perangkat keras

Militer Rusia belum secara konsisten memberikan datanya sendiri tentang korban dan kerugian perangkat keras untuk dibandingkan atau dikontraskan dengan yang berasal dari Ukraina.

Masing-masing pihak juga memiliki alasan untuk menyatakan kerugian pihak lain sebagai hal yang signifikan.

Newsweek menghubungi pejabat Rusia melalui email untuk memberikan komentar.

Selain kerugian drone dan artileri, kerugian perangkat keras lainnya yang disebutkan dalam laporan tentara Ukraina kurang signifikan.

Laporan itu menambahkan bahwa pasukan Rusia pada hari Jumat kehilangan tiga tank, tujuh kendaraan tempur lapis baja, dua sistem MLR, satu sistem anti-pesawat, 10 rudal jelajah, 11 kendaraan umum atau tangki bahan bakar, dan tiga unit yang tidak ditentukan yang disebut "peralatan khusus".

Baca juga: Singgung Perang Rusia dan Ukraina, Prabowo Sebut Tentara Indonesia Bisa Habis dalam Empat Tahun

Foto tempat tinggal, klinik, dan rumah sakit hewan di Dnipro yang terbakar akibat hantaman rudal Rusia pada Jumat (26/5/2023) malam. Dua orang tewas dan 30 luka-luka, termasuk dua anak berusia tiga dan lima tahun. (Official Website/Kementerian Pertahanan Ukraina)

Laporan tersebut juga mengklaim bahwa pasukan penyerbu menderita sekitar 480 korban pada hari Jumat, sehingga jumlah total sejak dimulainya invasi menjadi sekitar 206.200.

Amerika prediksi data serupa

Pejabat pertahanan di Amerika Serikat memperkirakan jumlah yang sama.

Berdasarkan laporan Februari yang bocor menyebutkan kisaran dari 189.500 hingga 223.000, di mana 35.500 hingga 43.000 adalah tentara yang tewas dalam aksi.

Dokumen tersebut memperkirakan bahwa Ukraina telah menderita 124.500 hingga 131.000 korban, di mana 15.500 hingga 17.500 adalah kematian, menurut Al Jazeera bulan lalu.

Laporan yang diduga juga mengklaim bahwa konflik tidak mungkin berakhir dalam waktu dekat, memprediksi "kebuntuan" sepanjang sisa tahun ini.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini