TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban jiwa dari kecelakaan kereta api di India, meningkat menjadi 303 orang pada Minggu (4/6/2023).
Selain itu, 850 orang terluka akibat tabrakan dua kereta api di negara bagian Odisha timur pada Jumat (2/6/2023).
Orang-orang saat ini mencari anggota keluarga atau orang yang mereka cintai dan mengidentifikasi mereka dari daftar jenazah.
Kecelakaan kereta api ini merupakan yang terburuk selama dua dekade terakhir di India.
Pemerintah Odisha mengatakan, sejumlah 1.175 orang dirawat di berbagai rumah sakit.
Sementara, 793 orang telah dipulangkan setelah perawatan, 380 orang tetap dan terdaftar stabil, sementara dua dalam kondisi kritis, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan 3 Kereta di India, Gerbong Tergelincir hingga Tersambar Kereta dari Jalur Lain
Lebih dari 24 jam setelah kecelakaan itu, upaya pencarian dan penyelamatan raksasa dinyatakan berakhir.
Namun, Kementerian Perkeretaapian mengatakan lebih dari 1.000 personel tetap berada di lokasi untuk memindahkan gerbong yang hancur.
Mereka akan membersihkan serta memulihkan rel, sehingga operasi kereta api dapat dilakukan.
"Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat, berpotensi mendekati 380," kata Sudhanshu Sarangi, Direktur Jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, dikutip dari AFP.
Saat ini, pihak berwenang bersama tim medis harus mengidentifikasi jenazah para korban yang belum diserahkan ke pihak keluarga.
"Tantangannya sekarang adalah mengidentifikasi mayat-mayat itu. Di mana pun kerabat dapat memberikan bukti, jenazah diserahkan setelah autopsi. Jika tidak teridentifikasi, mungkin kami harus melakukan tes DNA dan protokol lainnya,” kata Pradeep Jena, pegawai negeri tertinggi Odisha.
Kecelakaan Kereta Api di India
Baca juga: Tabrakan Kereta di India Tewaskan 288 Orang, Ini Daftar Kecelakaan KA Mematikan di Negara Anak Benua
Kecelakaan ini terjadi di Distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, India, pada Jumat (2/6/2023) pukul 19.00 waktu setempat.