TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Keluarga korban meninggal dunia dan luka-luka dalam kecelakaan maut kereta api di India mendapatkan santunan.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Narendra Modi dan Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw.
Pemerintah memberikan kompensasi ex gratia kepada para korban.
"Semua bantuan akan diberikan kepada mereka yang menjadi korban," tulis Modi dalam cuitan twitternya pada Sabtu (03/06/2023).
Berdasar rilis resmi pemerintah, santunan dari Bantuan Nasional Perdana Menteri di India (PMNRF) dengan besaran sebagai berikut:
- 10 lakh Rupee bagi korban meninggal dunia atau setara sekitar Rp180 jutaan,
- 2 lakh Rupee bagi korban berat atau setara Rp36 jutaan,
- 50 ribu Rupee bagi korban ringan atau setara Rp9 jutaan.
Baca juga: Jumlah Korban Kecelakaan Kereta di India Bertambah, Kini 288 Orang Meninggal, Ini Kronologinya
Pemerintah India menetapkan hari bergabung nasional pasca kecelakaan kereta api yang menewaskan lebih dari 280 orang pada Jumat malam (03/06/2023).
Hal itu disampaikan Ketua Menteri Odisha Naveen Patnaik seperti melansir dari Anadolu.
Tidak ada perayaan yang diadakan pada tanggal 3 Juni di seluruh negara bagian.
"Masa berkabung satu hari," kata Naveen.
Kecelakaan kereta api terburuk di India ini melibatkan 3 kereta api sekaligus.
Peristiwa naas terjadi ketika gerbong kereta Coromandel Express tujuan Shalimar-Chennai tergelincir dan keluar jalur.
Dari arah berlawanan kereta Howrah Superfast Express yang melaju dari Yeswanthpur ke Howrah, menabrak gerbong Coromandel Express menyebabkan beberapa gerbongnya terbalik.
Serta melibatkan satu kereta barang yang sedang berhenti di lokasi.
Saat ini operasi penyelamatan korban terus dilakukan.
Ungkapan duka terus berdatangan salah satunya dari Perdana Menteri Narendra Modi.
Ia menuliskan, rasa duka mendalam bagi korban dan keluarga.
Serta turut mendoakan agar semua korban luka bisa pulih san sehat kembali.
"Di saat duka ini, pikiran saya bersama keluarga yang berduka. Semoga yang terluka segera pulih," tulis Modi.