Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Target Rebut Kembali Wilayahnya Sebelum Trump Dilantik, Putin Kirim Jenderal Kepercayaannya ke Kursk

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menginginkan prajuritnya terus bercokol di wilayah perbatasan tersebut.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Target Rebut Kembali Wilayahnya Sebelum Trump Dilantik, Putin Kirim Jenderal Kepercayaannya ke Kursk
Getty Image
Jenderal Yunus-Bek Yevkurov 

 

TRIBUNNEWS.COM -- Terus dikejar target merebut kembali Kursk hingga sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilantik pada 20 Januari mendatang, pemimpin Rusia Vladimir Putin mengirim jenderal kepercayaannya ke wilayah yang berbatasan dengan Sumy Ukraina.

Jenderal Yunus-Bek Yevkurov adalah salah satu jenderal utama Rusia. Putin menugaskannya untuk mengatur pertahanan Rusia di Kursk Oblast terhadap serangan Ukraina yang baru.

The Telegraph mengabarkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menginginkan prajuritnya terus bercokol di wilayah perbatasan tersebut.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1048: Zelensky Desak Jaminan Keamanan AS, Pertempuran di Kursk Memanas 

Sebelumnya, Ukraina berusaha menyerang pasukan Rusia di wilayah Kursk, namun upaya mereka berhasil ditangkal oleh Moskow.

Jenderal Yunus-Bek Yevkurov telah menjabat wakil menteri pertahanan Kremlin dan ditugaskan untuk mengepalai pertahanan perbatasan Rusia dan memimpin proyek tentara bayaran Moskow di Afrika.

Menurut Telegraph, ia dikirim ke Kursk Oblast "beberapa jam" setelah Ukraina memulai manuvernya pada 5 Januari.

Berita Rekomendasi

Ia menjadi salah satu target operasi Ukraina dan selamat dalam sebuah upaya pembunuhan dengan cedera yang mengancam jiwa.

Saat itu  Yevkurov menjabat sebagai presiden Ingushetia yang didukung Kremlin, salah satu wilayah Rusia yang paling tidak stabil.

Kini ia ditugaskan ke lapangan untuk memimpin pasukan Kremlin mengusir tentara Ukraina dari Kursk.

Rusia memiliki kepentingan mengusir Ukraina sebelum tanggal 20 Januari 2025, karena kemungkinan Donald Trump setelah dilantik akan melakukan negosiasi perdamaian.

Baca juga: Pasukan Ukraina di Kursk Alami Demoralisasi

trump berkali-kali bilang dalam kampanyenya sebelum terpilih jadi Presiden bahwa ia akan menghentikan perang Rusia-Ukraina dalam sehari.

Pasukan Ukraina melakukan serangan mendadak ke Kursk Oblast pada Agustus 2024, merebut sekitar 1.300 kilometer persegi wilayah sebagai alat tawar-menawar potensial dalam negosiasi mendatang dengan Rusia.

Pertempuran Masih Sengit

Sementara Ukrinform mengabarkan peperangan di Kursk masih terjadi dengan sengit.

Media dari Kiev tersebut mengabarkan, pasukan Ukraina menangkis 94 serangan Rusia selama sehari terakhir. 

Pasukan Kremlin melancarkan sembilan serangan udara yang melibatkan bom luncur, dan juga menembaki posisi Ukraina dan permukiman lokal sebanyak 372 kali.

Pasukan Ukraina berhasil menghalau serangan musuh di Oblast Kursk
Pasukan Ukraina berhasil menghalau serangan musuh di Oblast Kursk (Tangkapan layar Telegram Скриншот відео/95 ОДШБр via The Voice of Ukraine)

Sementara media Rusia, Sputnik mengabarkan, pasukan Ukraina kehilangan hingga 485 tentara dan 10 tank di dan sekitar Wilayah Kursk Rusia selama Senin (6/1/2025)kemarin.

"Selama sehari terakhir, kerugian Ukraina di wilayah Kursk mencapai hingga 485 prajurit. Sepuluh tank, tujuh kendaraan tempur infanteri, lima pengangkut personel lapis baja, 39 kendaraan tempur lapis baja, satu kendaraan pembersih ranjau, 11 mobil, satu artileri, tujuh mortir, dan satu stasiun peperangan elektronik hancur. Empat tentara Ukraina menyerah," kata kementerian tersebut. (Telegraph/Ukrinform/Sputnik)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas