TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membuka Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2023 di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (5/6/2023).
Sebanyak 45 orang dari 34 negara mengikuti BSBI tahun ini, terdiri dari 33 perempuan dan 12 laki-laki.
Dalam sambutannya, Menlu mengajak peserta BSBI menjadi agen kerjasama dan perdamaian global.
Menlu menyampaikan bahwa dunia menghadapi berbagai tantangan yang harus dihadapi bersama.
Sebab tidak ada satupun negara yang sanggup mengatasinya sendirian.
“Indonesia sadar betul pentingnya kerjasama dalam mengatasi tantangan global. Gotong royong bukan hanya kearifan lokal, melainkan juga cara hidup orang Indonesia,” kata Menlu.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2 Dibuka 9 Juni 2023, Ini Cara Daftarnya
Namun gotong royong ini tidak selalu mudah untuk negara yang amat beragam seperti Indonesia.
Meski demikian, keragaman ini dapat menjadi kekuatan, karena Indonesia mengedepankan toleransi dan persatuan, bukan ketidakpeduilan dan permusuhan.
“Keragaman atau Bhineka diangkat sebagai tema Indonesia-Qatar Year of Culture 2023. Setelah acara ini, saya akan bertemu Minister of State Qatar untuk membahas bagaimana Indonesia-Qatar dapat mendorong kerja sama budaya dan keberagaman,” kata Menlu.
Retno berujar peserta dapat menyaksikan langsung bagaimana semangat gotong royong diterapkan di Indonesia.
Semangat gotong royong ini juga menjadi panduan Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain.
Indonesia konsisten menjembatani perbedaan di antara negara-negara dan membangun konsensus.
Menlu berharap pengalaman para peserta BSBI di Indonesia akan memberikan kontribusi positif.
Pertama, menjadikan mereka sebagai pendukung kerja sama global.