Kehancurannya akan menambah masalah energi yang sedang berlangsung di Ukraina, setelah Rusia menghabiskan beberapa minggu awal tahun ini untuk menargetkan infrastruktur vital.
Ada pula kemungkinan rusaknya sistem kanal yang mengairi sebagian besar Ukraina selatan, termasuk Krimea.
Baca juga: Bendungan Kakhovka Jebol, Ukraina-Rusia Saling Tuding di PBB
Apakah bendungan pernah rusak atau terancam rusak sebelumnya?
Sejak dimulainya perang Rusia melawan Ukraina, bendungan Nova Kakhovka ditetapkan sebagai target potensial untuk kepentingan strategis.
Bendungan itu direbut oleh Rusia pada awal invasi Februari 2022, dan telah dipegangnya sejak saat itu.
Pada bulan Oktober, saat Ukraina berada di tengah-tengah reklamasi sebagian besar Kherson yang diduduki, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak barat untuk memperingatkan Rusia agar tidak meledakkan bendungan.
Ia memperingatkan bahwa hal itu akan membanjiri wilayah yang luas di selatan Ukraina.
Saat itu, Zelensky mengklaim bahwa pasukan Rusia telah menanam bahan peledak di dalam bendungan.
Zelensky mengatakan bahwa "menghancurkan bendungan akan berarti timbulnya bencana berskala besar".
Ia membandingkan tindakan semacam itu sama saja dengan penggunaan senjata pemusnah massal.
Intelijen militer Ukraina mengatakan "skala bencana ekologi akan jauh melampaui perbatasan Ukraina dan mempengaruhi seluruh wilayah Laut Hitam".
Setelah Ukraina merebut kembali Kherson pada bulan November, foto-foto muncul memperlihatkan kerusakan yang signifikan pada bendungan tersebut.
Baca juga: Bendungan Nova Kakhovka Jebol: 600 Rumah di Ukraina Tenggelam, 22 Ribu Warga Mengungsi
Rusia menuduh Ukraina menembaki bendungan dalam upayanya untuk merebut kembali Kherson.
Apa yang telah terjadi sepanjang tahun ini?