TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan terhadap bendungan Nova Kakhovka di bagian selatan negaranya yang diduduki Rusia sebagai "bom lingkungan pemusnah massal".
Pemerintah Ukraina juga meminta orang-orang yang tinggal di hilir untuk mengungsi menghadapi bencana banjir dan ribuan orang telah meninggalkan rumah mereka.
Sementara itu, Kremlin menuduh Ukraina sengaja menyabotase bendungan itu.
Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-469 berikut yang dikutip dari The Guardian.
Zelensky kecam serangan terhadap bendungan Nova Kakhovka
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan terhadap bendungan Nova Kakhovka di bagian selatan negaranya yang diduduki Rusia sebagai "bom lingkungan pemusnah massal".
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-466: Ledakan di Dnipro, Bayi 2 Tahun Tewas dan 20 Warga Terluka
Komentar Zelensky tersebut disampaikan dalam pidato video hariannya yang disiarkan ke seluruh negeri pada Selasa (6/6/2023).
Rusia tuduh Ukraina sengaja menyabotase bendungan Nova Kakhovka
Kremlin menuduh Ukraina sengaja menyabotase bendungan itu.
"Kami dapat menyatakan dengan tegas bahwa kami berbicara tentang sabotase yang disengaja oleh pihak Ukraina," kata Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Dia mengatakan (Presiden Rusia) Vladimir Putin telah diberi pengarahan tentang situasi tersebut.
Reaksi Inggris soal serangan terhadap bendungan Nova Kakhovka
Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa jika jebolnya bendungan itu terbukti disengaja, itu akan menjadi "titik terendah" dalam agresi Rusia.
Perusahaan energi Ukrahydroenergo ungkap plta di bendungan Nova Kakhovka dihancurkan
Perusahaan energi Ukrahydroenergo mengatakan pembangkit listrik tenaga air di bendungan telah diledakkan akibat ledakan ruang mesin dari dalam dan tidak dapat diperbaiki.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-465: Pasukan Ukraina Mulai Latihan Gunakan Tank Abrams dari AS
Ukriana meminta penduduk yang tinggal di hilir bendungan Nova Kakhovka mengungsi
Pemerintah Ukraina meminta orang-orang yang tinggal di hilir untuk mengungsi menghadapi bencana banjir dan ribuan orang telah meninggalkan rumah mereka.
Gubernur wilayah Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan sekitar 16.000 orang berada di "zona kritis" di tepi kanan sungai yang dikuasai Ukraina.
Daerah terancam banjir akibat serangan terhadap bendungan Nova Kakhovka
Daerah yang paling terancam banjir adalah pulau-pulau di sepanjang aliran Dnipro di hilir Nova Kakhovka dan sebagian besar tepi kiri yang dikuasai Rusia di Kherson selatan.
Andrey Alekseyenko, salah satu pejabat Rusia di Kherson yang diduduki, telah memposting ke Telegram untuk mengatakan bahwa hingga 22.000 orang berada di dataran banjir di wilayah yang dikuasai Rusia.
Ukriana minta PBB adakan pertemuan bahas aksi terorisme Rusia terhadap infrastruktur kritis
Kementerian luar negeri Ukraina menyerukan pertemuan mendesak dewan keamanan PBB untuk membahas apa yang disebutnya sebagai "aksi teroris Rusia terhadap infrastruktur kritis Ukraina".
Pada pertemuan tersebut, Ukraina menuduh Rusia "menggelepar dalam lumpur kebohongan".
Kondisi PLTN Zaporizhzhia
Tampaknya tidak ada ancaman keamanan langsung terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia 200 km hilir dari bendungan, menurut pakar Ukraina dan PBB.
Air dari reservoir yang terkena dampak rusaknya bendungan digunakan untuk memasok sistem pendingin pabrik.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-464: Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam Dihentikan
Ancaman bencana ekologis
Namun, para ahli memperingatkan itu bisa menjadi bencana ekologis terburuk di negara itu sejak krisis nuklir Chornobyl.
Analis mengatakan kepada Guardian setidaknya, itu telah memaksa evakuasi ribuan orang, membanjiri taman nasional dan membahayakan pasokan air bagi jutaan orang.
Dalam skenario terburuk, hal itu dapat menimbulkan bahaya jangka panjang bagi pembangkit nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia, dan juga dapat menyebarkan agrotoksin dan petrokimia ke Laut Hitam.
Tahap awal serangan balasan Ukraina
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pasukannya telah menggagalkan tiga hari pertama dari tahap awal dari serangan balasan Ukraina.
Sejauh ini, pertempuran telah menewaskan lebih dari 3.700 tentara Ukraina.
Ukraina menolak pernyataan Rusia itu sebagai kebohongan tetapi tidak memberikan rincian tentang serangan itu.
AS sebut Ukraina sangat siap dengan serangan balasan
Kepala militer Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley mengatakan Ukraina "sangat siap" untuk serangan balasan.
Pemimpin senior militer AS, ketua kepala staf gabungan, mengatakan bahwa sementara beberapa kesimpulan dapat ditarik dari peningkatan pertempuran di Ukraina, negara itu "sangat siap" untuk melanjutkan pertempuran melawan invasi Rusia.
Tapi dia juga memperingatkan perang akan "panjang".
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)