TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menemui Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, Kamis (8/6/2023).
Jokowi yang datang bersama Iriana sekitar pukul 10.00 waktu setempat, disambut Anwar Ibrahim dan Dato’ Seri Wan Azizah.
Ia lalu memperkenalkan satu persatu delegasinya yang hadir bersamanya.
Ada momen istimewa saat itu, ketika tiba giliran Prabowo, ia langsung memberikan salam pada Anwar seraya menunduk hormat.
Hal ini memancing senyum Jokowi yang berada di depannya.
Prabowo dan Anwar memang sudah lama bersahabat. Pada Oktober 2021, sebelum Anwar menjadi PM Malaysia, Prabowo mengunjungi kediaman pribadi Anwar di Kuala Lumpur.
Saat itu Anwar mendoakan Prabowo dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan RI.
Salah satu agenda Jokowi di Malaysia adalah untuk menyaksikan pertukaran nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati bersama.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Akrab di Malaysia, Pengamat: Menunjukkan Mereka Bersahabat dan Saling Dukung
“Kakak saya, sahabat baik saya yang mulia Datuk Sri Anwar Ibrahim. Merupakan kehormatan bagi saya dan delegasi berkunjung ke Malaysia membalas kunjungan Datuk Anwar pada bulan Januari yang lalu,” ujar Jokowi.
Ia juga menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi, di Selat Malaka bagian selatan.
“Setelah 18 tahun proses negosiasi, 18 tahun. Bisa diselesaikan ini alhamdulillah, berkat Sri Anwar Ibrahim yang bekerja cepat dibantu para menteri," lanjut dia.
“Saya sangat menghargai sekali komitmen Datuk Sri Anwar Ibrahim untuk memperkuat TNI Indonesia dan juga penegakkan hukum yang adil bagi para pekerja Indonesia,” kata Jokowi.
Turut hadir dalam kesempatan itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi; Menteri Sekretaris Negara Pratikno; Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian; Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia; Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan; Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah; Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) Kementerian Agama Muhammad Aqil Irham; dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono.