TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengunjungi wilayah Kherson yang banjir akibat jebolnya bendungan Nova Kakhovka.
Mengutip dari CNN.com, dalam sebuah pertemuan, Zelensky membahas upaya evakuasi dan bantuan untuk daerah banjir.
Ia juga membahas prospek untuk memulihkan ekosistem kawasan itu serta situasi operasional militer di daerah bencana, menurut sebuah pernyataan yang diunggah ke saluran Telegram resminya.
Zelensky juga mengunjungi titik persimpangan tempat orang-orang dievakuasi dari daerah banjir, dan memposting video dirinya saat bertemu petugas penyelamat.
Setidaknya 600 kilometer persegi dari wilayah Kherson telah dilanda banjir, kata seorang komandan militer regional, Selasa (8/6/2023).
3 orang diyakini tewas akibat banjir tersebut
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Jebolnya Bendungan Nova Kakhovka, Seberapa Penting Bagi Ukraina?
Setidaknya tiga orang tenggelam di kota Oleshky yang diduduki Rusia setelah air yang dikeluarkan dari jebolnya bendungan Nova Kakhovka membanjiri "sekitar 90 persen" dari wilayah tersebut, kata walikota Ukraina di pengasingan kota itu kepada CNN.
Yevhen Ryshchuk berkata, "tiga orang tenggelam di sana. Kami tidak tahu berapa banyak lagi orang yang akan meninggal. Saya pikir mungkin masih banyak lagi."
Sekitar 3.500 dan 4.000 orang masih tinggal di Oleshky, termasuk banyak pensiunan dan orang yang terbaring di tempat tidur, kata Ryshchuk.
Tim penyelamat kini berusaha mengevakuasi ribuan orang di zona banjir, sementara banyak yang naik ke atap rumah mereka untuk menghindari banjir.
Sedangkan di desa sekitar Oleshky situasinya lebih rumit karena desa seperti Pravi Solontsi misalnya, 100 persen kebanjiran.
"Tidak ada yang boleh ke sana... Bagaimana orang bisa diselamatkan?" ujar Ryshchuk kepada CNN.
Sebelumnya, Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia menembaki penyelamat yang mencoba mencapai daerah banjir di wilayah Kherson yang diduduki.
Petugas penyelamat menghadapi "bahaya ekstrem" di tengah berlanjutnya penembakan Rusia selama upaya evakuasi banjir