TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Ukraina mengklaim telah merebut kembali tujuh desa dari pasukan Rusia dalam sepekan terakhir.
Pada Senin (12/6/2023), tahap awal serangan balasan Ukraina diklaim mencatat sedikit keberhasilan.
Bendera Ukraina disebut kembali berkibar di atas Desa Storozhov, Provinsi Donetsk timur.
Selain itu, pasukan Ukraina diklaim telah merebut kembali tiga desa kecil terdekat lainnya dan tiga desa di provinsi tetangga Zaporizhzhia.
“Pertempurannya sulit, tetapi gerakan kami ada di sana, dan itu sangat penting,” ujar Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidatonya, Senin, dilansir AP News.
Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Ledakkan Bendungan Lagi untuk Hambat Pergerakan Pasukannya
Volodymyr Zelensky menyebut, cuaca hujan menantang pasukannya, dan ia telah berdiskusi dengan komandan militernya.
"Titik mana di depan yang perlu kita perkuat dan tindakan apa yang dapat kita ambil untuk mematahkan lebih banyak posisi Rusia," lanjutnya.
Ukraina Klaim Raih Kemenangan
Diberitakan Fox News, serangan balasan Ukraina disebut kembali meraih kemenangan, Senin.
Pasukan Ukraina merebut kembali desa keempat dari pasukan Rusia di tenggara negara itu.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mengklaim pasukan Ukraina telah merebut kembali Desa Storozhov.
Para pejabat Ukraina juga mengatakan pasukan mereka mengambil tiga desa kecil lainnya yakni Blahodatne, Makarivka dan Neskuchne di selatan Kota Velyka Novosilka.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Serangan Balasan Ukraina: Sudah Dimulai tapi Masih Tahap Awal
Diketahui, pertempuran baru-baru ini di tepi barat garis depan sepanjang 600 mil telah diperumit oleh jebolnya bendungan yang menyebabkan banjir mengalir melalui bagian Sungai Dnieper yang memisahkan kedua sisi.
Analis Barat dan pejabat militer telah memperingatkan bahwa upaya untuk menyingkirkan Ukraina dari pasukan Rusia yang kuat dan bersenjata dapat memakan waktu bertahun-tahun.
Desa-desa tersebut merupakan bagian dari area di mana garis depan Rusia menjorok ke wilayah yang dikuasai Ukraina.
Meskipun kedalamannya lebih dari 1 mil, tonjolan tersebut baru-baru ini menjadi satu dari beberapa pusat pertempuran sengit di sepanjang garis depan yang melintasi Ukraina selatan dan timur.
Selain itu, meski ukurannya kecil, perebutan desa melibatkan serangan ke garis pertama pertahanan Rusia dan dapat memungkinkan pasukan Ukraina untuk mencoba serangan yang lebih dalam ke daerah-daerah yang diduduki.
Baca juga: AS Tuding Rusia Telah Menerima Ratusan Drone Militer Buatan Iran untuk Serang Ukraina
Sementara, pasukan Rusia menguasai jauh lebih sedikit tanah Ukraina daripada yang mereka lakukan sebelum serangan balasan Ukraina tahun lalu, yang merebut kembali kota utara Kharkiv dan kota selatan Kherson.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, serangan balasan telah dimulai dan pasukan Ukraina mengalami kerugian yang signifikan.
Pihak berwenang Rusia mengatakan pasukan mereka sebagian besar bertahan.
Sedangkan, pada Sabtu (10/6/2023) lalu, Zelensky mengatakan serangan balasan dan tindakan defensif sedang berlangsung.
Namun, tidak diketahui apakah itu serangan balasan habis-habisan yang telah lama diharapkan setelah pemasukan besar-besaran sistem senjata dan pertahanan udara Barat ke Ukraina.
(Tribunnews.com/Nuryanti)