TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Ukraina mengklaim telah berhasil membebaskan Desa Storozhove, Donetsk, Senin (12/6/2023)
Klaim tersebut dirilis oleh laporan pusat pers bersama Pasukan Pertahanan Tavriya tentara Ukraina di Facebook.
"Bendera nasional sekali lagi berkibar di atas Storozhove, dan ini akan terjadi di setiap pusat populasi sampai kita membebaskan semua tanah Ukraina," tulis pernyataan tersebut, dikutip dari BBC.
Institute for the Study of War (ISW) melaporkan kemajuan pasukan Ukraina dalam merebut desa-desa di Donetsk.
Melalui akun Twitter-nya, @TheStudyofWar, ISW menyebut Ukraina telah merebut "beberapa pemukiman" di Donetsk barat selama akhir pekan.
Perebutan tersebut, kata ISW, termasuk Neskuchne, Makarivka, dan Blahodatne.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-474: Ukraina Klaim Bebaskan 3 Desa di Donetsk Barat
"BARU: Pasukan Ukraina melakukan operasi #counteroffensive di setidaknya tiga area depan dan membuat keuntungan teritorial pada 10 & 11 Juni. Rekaman geolokasi & sumber Rusia menunjukkan bahwa pasukan UKR membebaskan banyak permukiman di #Donetsk barat." tulis ISW.
Meski mengklaim kemenangan pertama, akan tetapi Ukraina telah mengalami kerugian yang cukup besar.
Pasukan Ukraina telah kehilangan 16 kendaraan lapis baja yang dipasok Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.
Kendaraan tempur yang hancur tersebut, mewakili hampir 15 persen dari 109 yang diberikan Washington kepada Kyiv, menurut Jakub Janovsky dari situs web intelijen sumber terbuka Belanda, Oryx.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Serangan Balasan Ukraina: Sudah Dimulai tapi Masih Tahap Awal
Kendaraan tempur yang hancur tersebut, berupa Bradley yang mampu menampung sekitar 10 tentara dan digunakan untuk mengangkut personel ke medan perang sambil memberikan tembakan pendukung.
Dikutip dari CNN, ketika gelombang pertama pengiriman, lebih dari 60 Bradley dikirim ke Ukraina pada akhir Januari.
Komandan Batalyon Transportasi 841 Angkatan Darat AS, Letkol Rebecca D'Angelo mengatakan, kendaraan lapis baja akan menjadi penting untuk operasi ofensif Kyiv.
"Mudah-mudahan ini akan meningkatkan kemampuan mereka untuk memberikan kemajuan di medan perang dan mendapatkan kembali wilayah yang hilang, dengan memiliki peralatan yang cocok atau melebihi apa yang dimiliki Rusia," kata D'Angelo.