TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN tahun 2023, menegaskan komitmen ASEAN untuk terus membangun budaya inklusif.
ASEAN juga akan terus bekerja keras mendorong budaya dialog untuk membangun trust dan menyelesaikan konflik
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi saat menjadi pembicara utama pada Oslo Forum, di Norwegia, Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Indonesia Juara Umum ASEAN Para Games 2023, Misi Hattrick Terbayar Lunas
Retno menegaskan budaya ini juga dibawa oleh ASEAN di dalam berbagai mekanisme yang dipimpin oleh ASEAN (ASEAN led-mechanism).
"Saya tekankan budaya dialog ini artinya siap mendengarkan, siap mempertimbangkan pandangan pihak lain, dan siap untuk menganut paradigma win-win, dan siap untuk berdiri setara," ujarnya.
Menlu RI menegaskan inklusivitas telah menjadi bagian dari DNA ASEAN.
Di tengah menajamnya rivalitas kekuatan besar, semua hal harus diakui terus dipolitisi dan negara-negara dipaksa untuk memihak.
Namun ASEAN sangat konsisten untuk menjalin kerjasama dengan semuanya, tidak memilih salah satu pihak dan menutup pintu bagi pihak lain.
"Pendekatan inklusif ASEAN sangat tercermin di dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Saya sebutkan juga bahwa pengucilan hanya akan memicu rasa tidak aman dan distrust," ujarnya.
Retno juga menegaskan bahwa ASEAN akan terus berusaha menghormati aturan atau rules of the games.
Menurutnya aturan hukum internasional piagam PBB harus dihormati secara konsisten.
"Konsistensi ini sangat penting artinya. Tanpa konsistensi maka perdamaian tidak akan tercipta. Konsisten berarti antara values dan actions haruslah sama," kata Retno.