News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kunjungi Ukraina-Rusia, Perwakilan Afrika Mulai Upayakan Perdamaian Kyiv dan Moskow

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Negara dan Pemerintahan Afrika mengunjungi Kota Bucha di Ukraina pada Jumat (16/6/2023). Mereka berpartisipasi dalam upacara peringatan di situs pemakaman massal sipil di mana ratusan orang terbunuh pada awal perang Rusia-Ukraina.

Vitali Klitschko mengatakan tidak ada kerusakan di Kyiv dan melaporkan ledakan dari pertahanan udara di distrik Podil tengah.

Rusia Terbuka untuk Semua Delegasi

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan juru bicaranya Dmitry Peskov (kiri) menghadiri pertemuan Dewan Ekonomi Eurasia Tertinggi di Balai Kongres di Bishkek pada 9 Desember 2022. VYACHESLAV OSELEDKO / AFP (VYACHESLAV OSELEDKO / AFP)

Baca juga: Mayat Tentara Rusia Ditemukan di Sepanjang Jalan Desa yang Dibebaskan Ukraina

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan Kremlin terbuka untuk semua kontak untuk membahas solusi perang Rusia dan Ukraina.

Ia mengatakan, Rusia mendukung semua ide yang ditujukan untuk menyelesaikan perang.

"Presiden Putin telah, sedang, dan akan terbuka untuk kontak apa pun untuk membahas solusi yang mungkin untuk masalah Ukraina," kata juru bicara Kremlin kepada wartawan, Jumat (16/6/2023), dikutip dari The Moscow Times.

Dmitry Peskov kemudian mengulang alasan Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina.

Ia menyebut soal ketegangan berlangsung selama beberapa dekade, masalah keamanan negara, hingga ekspansi NATO di perbatasan Rusia.

"Bagi kami, frasa 'krisis Ukraina' tidak muncul tiba-tiba setahun lalu," katanya saat memulai argumennya soal awal invasi.

"Itu telah matang selama beberapa dekade. Ini berkaitan dengan keamanan negara kita, jaminan keamanan negara kita untuk masa depan," lanjutnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kiri) selama pertemuan mereka di sela-sela KTT G20 di Osaka pada 28 Juni 2019. Alexander Zemlianichenko / POOL / AFP (Alexander Zemlianichenko / POOL / AFP)

Dmitry Peskov mengatakan, keputusan itu juga berkaitan dengan kekerasan terhadap etnis Rusia di perbatasannya, yang dipupuk dari pihak-pihak luar negeri.

Ia juga menyebut invasi ini berkaitan dengan ekspansi NATO dan infrastruktur militernya di perbatasan Rusia.

Menurutnya, selalu ada cara untuk mengakhiri masalah ini dengan ide potensial yang mendapat dukungan dari Presiden Putin.

"Dia (Putin) mengadakan pembicaraan ini (dengan delegasi dari negara-negara Afrika) dan menyambut kontak yang akan datang dengan para pemimpin Afrika," kata Peskov.

Namun, Peskov mengatakan tidak ada rencana untuk mengadopsi dokumen apa pun berdasarkan hasil pertemuan Putin dengan para pemimpin Afrika.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini