Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Gelombang panas atau heatwave kian parah terjadi di India terutama di negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar.
Setidaknya 96 orang tewas di dua negara bagian terpadat di India tersebut selama beberapa hari terakhir, dengan sebagian besar negara terguncang akibat gelombang panas yang terik.
Pihak berwenang memperingatkan penduduk berusia di atas 60 tahun dan lainnya yang menderita berbagai penyakit untuk tinggal di dalam rumah pada siang hari.
Baca juga: Gelombang Panas Ciptakan Kekeringan di Asia Tenggara
Jumlah korban tewas terbanyak ada di distrik Ballia, Uttar Pradesh, yang dilaporkan mencapai 54 orang. Distrik Ballia diketahui berjarak sekitar 300 kilometer sebelah tenggara Lucknow, ibu kota negara bagian tersebut.
Seorang petugas medis di Ballria, SK Yadav, menuturkan bahwa dalam tiga hari terakhir, sekitar 300 pasien dirawat di rumah sakit distrik setempat atas berbagai penyakit yang diperparah oleh suhu panas ekstrem.
Di RS Pathak seorang warga Ballia yang kehilangan ayahnya pada Sabtu(17/6/2023) lalu mengatakan dia menyaksikan peningkatan kedatangan pasien di bangsal darurat rumah sakit akibat gelombang panas saat merawat ayahnya.
“Ini tidak pernah terjadi di Ballia. Saya belum pernah melihat orang meninggal karena panas dalam jumlah yang begitu besar,” katanya.
“Orang-orang takut keluar. Jalan dan pasar sebagian besar sepi,” tambahnya dikutip dari The Guardian.