TRIBUNNEWS.COM - Pasukan komando Israel menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin.
Dalam serangan itu, pasukan Israel menggunakan helikopter menembakkan rudal ke arah kamp Palestina.
Akibatnya 5 warga Palestina tewas, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun.
Diketahui serangan itu dilakukan seusai militan Palestina menyerang pihak Israel, di mana militan Palestina itu membawa pasukan dengan bahan peledak.
Serangan tersebut menandai peningkatan pertempuran yang tajam antara Israel dan Palestina di kota di Tepi Barat, wilayah yang terus diduduki Israel.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Israel dan Palestina Terlibat Bentrokan di Jenin, Tepi Barat
Seusai serangan di Jenin, tujuh tentara Israel dan petugas polisi perbatasan terluka, tiga di antaranya hanya mengalami luka sedang, mengutip BBC.
Serangan itu disinyalir menjadi pertama kalinya dalam beberapa tahun, bahkan sejak puncak Intifada Palestina kedua, atau pemberontakan.
Helikopter Israel tersebut dilaporkan menembaki militan di darat sementara pasukan Israel mencoba menarik tentara dari lokasi itu.
Seorang penduduk mengatakan kepada media lokal:
"Kami tidak dapat meninggalkan rumah, ini benar-benar perang. Helikopter Apache terbang di atas kepala kami."
"Pagi ini, helikopter mengebom sebuah lapangan di lingkungan kami. Beberapa orang terluka dan pipa air rusak, menyebabkan pemadaman air di sebagian besar kamp Jenin".
Otoritas Palestina menggambarkan serangan itu sebagai 'agresi Israel terhadap Jenin', dan dianggap sebuah eskalasi yang serius dan berbahaya, hingga harus segera dihentikan.
Baca juga: Israel Serang Palestina dengan Helikopter dan Roket, 5 Warga Jenin Tewas dan 91 Orang Terluka
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi mereka yang tewas yakni Khaled Asasa (21), Qassam Abu Sariya (29), Qais Jabarin (21), dan Ahmed Saqr (15).
Dan juga setidaknya 45 warga Palestina terluka.