News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Ibu di AS Habiskan Rp340 Juta untuk Anak di Daycare, Pilih Resign Saja saat Hamil Anak Kedua

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak-anak di daycare. Seorang ibu habiskan Rp340 juta per tahun untuk biaya penitipan anak. Ketika ia hamil kedua, ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan menjadi ibu rumah tangga.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Amerika Serikat bercerita bagaimana ia akhirnya berhenti bekerja karena tidak mampu lagi menitipkan dua anaknya di daycare atau pre-school.

Dilansir Insider, pada tahun 2022, Kaitlin Peterson (34) membayar sekitar $22,700 (sekitar Rp340 juta) untuk pre-school anaknya.

Biaya itu untuk satu anak saja.

Ketika ia hamil anak kedua, Kaitlin menyadari biaya penitipan anaknya lebih besar $500 per bulan dari gajinya sebagai seorang pustakawan.

Maka ia memutuskan untuk berhenti bekerja.

"Pada dasarnya saya bekerja agar bisa membayar orang lain untuk menjaga anak saya. Tapi itu masih belum cukup," ujarnya.

Baca juga: Putuskan Childfree, Sebagian Wanita Sebut Hong Kong Bukan Tempat Terbaik Besarkan Anak

Sekarang, Kaitlin menjadi ibu rumah tangga dan merawat putrinya yang berusia 7 bulan, tetapi masih membayar prasekolah untuk putranya yang berusia 3,5 tahun.

Dia yakin biayanya akan naik tahun ini.

Suaminya bekerja penuh waktu.

Kaitlin dan suami masih mampu membayar biaya daycare karena ayahnya meninggalkan warisan cukup banyak untuknya, membuatnya berani memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.

Tanpa uang itu, Kaitlin mengatakan dia berpikir bahwa dia dan keluarganya harus meninggalkan rumah mereka di Denver atau memperketat anggaran mereka.

Tapi ia mengaku masih lebih senang jika ayahnya masih hidup.

"Dia memberi saya semacam hadiah, tetapi juga merupakan parodi bahwa satu-satunya cara agar saya mampu membesarkan anak di negara ini adalah dengan cara ayah saya meninggal pada usia yang begitu muda," ungkap Kaitlin.

Generasi Z dan milenial di AS mengatakan mereka tidak mampu membangun keluarga

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini