News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hancurkan Tank Leopard Jerman, Tentara Rusia Dapat Hadiah 1 Juta Rubel

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Polandia dan Ukraina terlihat di tank Leopard 2 A4 selama pelatihan di Pangkalan Militer Swietoszow di Swietoszow, Polandia barat pada 13 Februari 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang tentara Rusia, Andrei Kravtsov, mendapat hadiah 1 juta rubel dari sebuah yayasan swasta.

“Hadiah 1 juta rubel diserahkan kepada prajurit Rusia Andrey Kravtsov di Pusat Penelitian Medis Nasional Vishnevsky karena telah menghancurkan tank Leopard dalam pertempuran. Hadiah tersebut dilembagakan oleh dana kewirausahaan Siberian Care,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa (20/6/2023), dikutip dari TASS.

Kementerian Pertahanan Rusia juga menerbitkan video yang menunjukkan prajurit itu duduk di ranjang rumah sakit.

Ia menerima sertifikat hadiah dari Senator Rusia, Alexander Karelin.

"Ini adalah pembayaran tambahan yang luar biasa bagi mereka yang menyebabkan kerusakan signifikan pada musuh, di atas apa yang dilakukan negara," kata Karelin sambil menyerahkan sertifikat kepada Andrei Kravtsov, dikutip dari Reuters.

Bonus ini dibayarkan dari dana yang dibentuk oleh kelompok pengusaha swasta.

Baca juga: Kata PM India Narendra Modi soal Rusia-Ukraina: Kami Tidak Netral, Kami Berpihak pada Perdamaian

Ini adalah contoh bagaimana beberapa bisnis Rusia mencari cara untuk menunjukkan kesetiaan mereka secara terbuka terhadap kampanye militer Kremlin di Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengatakan kapan dan di mana Kravtsov menghancurkan tank itu atau untuk apa dia dirawat di rumah sakit.

Dalam video itu, Andrei Kravtsov tampak terluka pada bagian tangan kanannya.

Andrei Kravtsov menderita luka parah dalam pertempuran itu.

Meski begitu, ia mengungkapkan keinginannya untuk tetap berada di jajaran Angkatan Bersenjata Rusia setelah menjalani pelatihan lanjutan di Pusat Vishnevsky.

"Saya percaya bahwa begitu kita mengambil sumpah Federasi Rusia, kita tidak boleh duduk diam," kata tentara itu.

Rusia Beri Bonus pada Tentara

Barisan tentara Rusia selama perayaan Hari Kemenangan ke-78 di Lapangan Merah, Moskow, pada Selasa (9/5/2023). Rusia memamerkan 10.000 tentara selama parade militer, jumlah yang lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. (Telegram/Kedutaan Rusia)

Baca juga: Ukraina Bebaskan 8 Desa, Sebut Pukulan Terbesar untuk Rusia Belum Datang

Rusia mengatakan pasukannya telah menghancurkan sejumlah tank Leopard buatan Jerman dan kendaraan tempur Bradley yang dipasok AS sejak Ukraina melancarkan serangan balasan awal Juni 2023 ini.

Kementerian Pertahanan Rusia pekan lalu mengatakan telah membayar bonus individu kepada lebih dari 10.000 prajurit Rusia sejak dimulainya perang Ukraina untuk menghancurkan atau menangkap perangkat keras yang dipasok Ukraina atau Barat.

Mereka akan mendapat bonus 100.000 rubel untuk menghancurkan sebuah tank dan 300.000 rubel untuk sebuah pesawat.

Kanselir Jerman Olaf Scholz (tengah) mendengarkan di depan tank tempur utama Leopard 2 milik angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr selama kunjungan pasukan Bundeswehr Jerman selama latihan di lapangan militer di Ostenholz, Jerman utara, pada 17 Oktober 2022. (Ronny HARTMANN / AFP)

Baca juga: Putin Klaim Ukraina Rugi Besar usai Serangan Balasan: 160 Tank dan 360 Kendaraan Lapis Baja Hilang

Dalam kabar terpisah, tentara Rusia sebelumnya berhasil menangkap satu tank Leopard 2 buatan Jerman dan beberapa kendaraan tempur infanteri Bradleydi Wilayah Zaporizhzhia, Ukraina pada 12 Juni 2023.

Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang menunjukkan personel Rusia memeriksa baju besi yang dipasok Barat, dengan seorang tentara yang tampak bersemangat mengelilingi mereka dan mengatakan bahwa beberapa dari mereka masih memiliki mesin yang menyala.

"Perangkat keras ini tidak seseram kelihatannya," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Military Watch Magazine.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini