TRIBUNNEWS.COM - Kremlin membantah Vladimir Putin melarikan diri dari Moskow dengan pesawat setelah mengklaim Rusia sedang menghadapi pengkhianatan dari anggota kelompok Wagner.
Satu dari beberapa pesawat kepresiden dilaporkan lepas landas dari Moskow pada pukul 14.15 waktu setempat.
Dikutip dari independent.co.uk, laporan tersebut muncul dari layanan pelacak pesawat secara real-time, Flight Radar.
Kurang dari setengah jam kemudian, radar pesawat menghilang sekitar 150 kilometer dari kediaman resmi Putin.
Data FlightRadar melaporkan bahwa pada pukul 15.06 waktu setempat pesawat menghilang dari radar di dekat wilayah Tver.
"Putin sedang bekerja di Kremlin," kata juru bicaranya Dmitry Peskov kepada Tass.
Baca juga: Perbatasan Rusia-Ukraina Memanas, Kremlin akan Evakuasi Ratusan Anak dari Belgorod
Beberapa jet bisnis lainnya juga telah meninggalkan ibu kota dan menuju ke St Petersburg, menurut laporan.
Selain itu, beberapa laporan juga menyebut Wakil perdana menteri Denis Manturov, meninggalkan Rusia ke Turki.
Itu terjadi setelah kepala tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin mengklaim dia dan pasukannya telah menguasai situs-situs utama di Rostov-on-Don, pusat logistik utama, termasuk lapangan terbang.
Sebuah pesan audio di Telegram merinci para pejuang Prigozhin telah melintasi perbatasan.
Dikutip dari Kantor Berita Rusia, Tass, Vladimir Putin menegaskan perang saudara tidak akan dibiarkan terjadi.
Dalam pidatonya, Putin mengatakan bahwa peristiwa yang sedang berlangsung adalah pengkhianatan terhadap negara dan rakyatnya.
Putin menegaskan bahwa Rusia akan mempertahankan diri dari pengkhianatan internal.
"Kami akan membela rakyat kami dan negara kami dari ancaman apa pun, termasuk pengkhianatan internal. Apa yang telah kami hadapi bisa disebut pengkhianatan. Ambisi tanpa batas dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan dan pengkhianatan terhadap negara dan rakyatnya," tegasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Perang Saudara di Rusia, Tentara Wagner Serbu Moskow, Helikopter Lepaskan Tembakan