“Ini perjalanan 10 jam. Dan saya pergi dari permukaan laut ke dua setengah mil ke bawah, dan kemudian kembali ke permukaan laut."
"Dan tekanan di telinga saya tidak pernah berubah. Saya tidak mendapatkan perasaan yang sama seperti yang saya rasakan di lift New York. Bagi saya itu pencapaian yang luar biasa.”
Reiss mengatakan dia memiliki "pikiran yang berbeda" dalam ekspedisi karena dia sangat sibuk.
“Kamu tidak pernah lapar. Kami tidak pernah haus. Mereka memiliki kamar mandi di kapal. Belum pernah dipakai,” ujarnya.
"Anda akan menjadi orang yang berbeda. Anda bahkan tahu Anda bisa mati dan itu tidak mengganggu Anda."
Reiss mengatakan dia melihat beberapa masalah dengan Titan, meskipun dia tidak yakin semuanya adalah sebuah kesalahan.
Misalnya, komunikasi tidak selalu berhasil, seperti kehilangan layanan ponsel.
Kompas Titan juga mulai tidak beraturan ketika mereka sampai di dasar laut dekat Titanic yang tenggelam.
“Saya tidak tahu apakah itu kegagalan peralatan atau karena magnet berbeda sejauh dua setengah mil,” katanya.
'Saya sedikit naif'
Arthur Loibl, seorang pensiunan pengusaha dan petualang dari Jerman, adalah salah satu pelanggan pertama OceanGate yang menyelam ke Titanic.
"Anda harus sedikit gila untuk melakukan hal semacam ini," katanya.
Teman selamnya saat itu adalah Rush, penyelam Prancis dan ahli Titanic Paul-Henri Nargeolet dan dua penumpang dari Inggris.
“Bayangkan sebuah tabung logam sepanjang beberapa meter dengan selembar logam untuk lantai. Anda tidak bisa berdiri. Anda tidak bisa berlutut. Setiap orang duduk berdekatan atau di atas satu sama lain,” kata Loibl.