TRIBUNNEWS.COM - Yevgeny Prigozhin, mantan koki Presiden Rusia Vladimir Putin, sedang disorot karena pemberontakan Wagner yang ia pimpin pada Jumat (23/6/2023).
Ia menyerukan akan menggulingkan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dan mengganti seluruh staf umumnya dalam rencana kudeta itu.
Yevgeny Prigozhin adalah pemimpin perusahaan militer swasta bernama Wagner yang berbasis di St Petersburg, Rusia.
Wagner didirikan pada 2014 ketika Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea di Ukraina.
Yevgeny Prigozhin lahir pada tahun 1961 di Kota St Petersburg, Rusia, kota asal Vladimir Putin.
Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya.
Saat berusia 18 tahun, Yevgeny Prigozhin pertama kali menerima hukum pidana.
Ia menjalani hukuman percobaan selama 2,5 tahun karena mencuri, dikutip dari CNN Internasional.
Baca juga: Bos Wagner Buka Suara, Prigozhin: Kami Tak Niat Kudeta Pemerintahan Rusia, Itu Hanya Bentuk Protes
Dua tahun kemudian, tepatnya 1981, Yevgeny Prigozhin dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena perampokan dan pencurian, sembilan di antaranya dia lakukan di balik jeruji besi.
Setelah dibebaskan dari penjara, Yevgeny Prigozhin mendirikan restoran yang menjual hot dog di St. Petersburg.
Bisnisnya berjalan lancar dan dalam beberapa tahun, bahkan pada 1990-an ia mampu membuka restoran mahal di kota.
Pertemuan Yevgeny Prigozhin dan Vladimir Putin
Baca juga: Joe Biden: AS dan NATO Tidak Terlibat dalam Pemberontakan Wagner di Rusia
Sejak memiliki bisnis restoran, Yevgeny Prigozhin mulai berbaur dengan pejabat dan orang-orang penting di St Peterburg.
Salah satu restorannya, New Island, merupakan restoran dengan konsep perahu yang berlayar di sungai Neva.
Vladimir Putin sangat menyukai restoran itu dan sering membawa tamu asing ke restoran Prigozhin saat menjabat sebagai Presiden Rusia pada tahun 2000.
"Vladimir Putin melihat bahwa saya tidak kesulitan menyajikan piring kepada pejabat tinggi secara langsung," kata Prigozhin dalam sebuah wawancara.
"Kami bertemu ketika dia datang dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshiro Mori," lanjutnya.
Vladimir Putin cukup memercayai Yevgeny Prigozhin untuk merayakan ulang tahunnya di New Island pada 2003.
Bertahun-tahun kemudian, perusahaan katering Yevgeny Prigozhin, Concord, dikontrak untuk memasok makanan ke Kremlin.
Sehingga, Yevgeny Prigozhin dikenal dengan julukan "koki Putin".
Bisnis IRA dan Wagner
Baca juga: Bos Wagner Buka Suara, Prigozhin: Kami Tak Niat Kudeta Pemerintahan Rusia, Itu Hanya Bentuk Protes
Wagner terlibat dalam aneksasi Krimea di Ukraina yang dilakukan oleh Rusia.
Sebagai sebuah perusahaan besar, Wagner memiliki akses ke berbagai peralatan, termasuk jet tempur, helikopter, dan tank.
Anggota Wagner terdiri dari puluhan ribu tentara dilatih, yang mendaftarkan diri secara sukarela maupun direkrut dari penjara.
Selain Krimea, Wagner telah bertempur di Libya, Suriah, Republik Afrika Tengah, dan Mali.
Mereka dikontrak oleh Rusia untuk melaksanakan agenda Kremlin, dikutip dari NBC News.
Wagner menopang rezim Bashar al-Assad di Suriah hingga memerangi pengaruh Prancis di Mali.
Tahun lalu, Wagner dilaporkan bertempur di Donbass timur, Ukraina, atas nama Rusia.
Dengan melibatkan Wagner, Kremlin tidak perlu melibatkan tentara Rusia secara langsung, dikutip dari ABC Net.
Selain Wagner, Yevgeny Prigozhin juga mengembangkan bisnisnya dalam bidang bot dan troll.
Ia membentuk Badan Riset Internet (IRA) yang berbasis di St Petersburg, Rusia, untuk ikut campur dalam pemilu Presiden AS pada tahun 2016, di mana Donald Trump terpilih sebagai presiden.
Mantan direktur FBI, Robert Mueller, menyimpulkan IRA berfungsi untuk melakukan kampanye media sosial untuk mengacaukan pemilu AS.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Yevgeny Prigozhin