Kepolisian telah menerjunkan sekitar 40.000 petugas di seluruh negeri untuk menahan kerusuhan.
Di Nanterre, pinggiran barat Paris tempat remaja itu terbunuh, pengunjuk rasa membakar mobil, membarikade jalan, dan melemparkan proyektil ke polisi setelah aksi damai.
Baca juga: Kerusuhan Terjadi di Prancis Buntut Kasus Polisi Tembak Remaja 17 Tahun akibat Langgar Lalu Lintas
Dikutip dari Al Jazeera, para pengunjuk rasa juga menuliskan "Vengeance for Nahel" di gedung-gedung dan halte bus.
Saat malam tiba, sebuah bank dibakar sebelum petugas pemadam kebakaran memadamkannya dan menghentikan api agar tidak menyebar ke gedung apartemen di atasnya.
Di pusat kota Paris, sebuah toko sepatu Nike dijarah dan jendela-jendela di sepanjang jalan perbelanjaan Rue de Rivoli dihancurkan, kata polisi Paris.
Otoritas lokal di Clamart, 8 km dari pusat Kota Paris, memberlakukan jam malam hingga Senin.
Pengunjuk rasa juga telah membakar balai kota di pinggiran Paris L'Ile-Saint-Denis, tidak jauh dari stadion nasional negara itu dan markas besar Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: Polisi Prancis Tembak Mati Pria 17 Tahun yang Diduga Langgar Aturan Lalu Lintas
Di Marseille, kota kedua Prancis, polisi menembakkan granat gas air mata selama bentrokan dengan pemuda di tempat wisata populer Le Vieux Port, lapor surat kabar utama kota itu, La Provence.
Unit polisi khusus dikerahkan di Lille, Lyon dan Bordeaux, dan di Grenoble, sebuah bus dilempari petasan dan karyawan perusahaan transportasi lokal berhenti bekerja.
Bentrokan juga dilaporkan terjadi antara pemuda dan petugas polisi di Ibu Kota Belgia, Brussel, di mana sekitar 10 orang ditangkap pada Kamis malam.
Media Belgia menunjukkan gambar mobil yang terbakar dan petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara.
Kantor berita Belgia, Belga, melaporkan bahwa ketegangan sangat tinggi di sekitar distrik Anneessens pusat Brussel.
(Tribunnews.com/Whiesa)