TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Menteri Kesehatan (Menkes) Arab Saudi, Fahad Al-Jalajel, mengumumkan keberhasilan kebijakan sektor kesehatan untuk musim Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Ia memastikan bahwa tidak ada wabah atau ancaman terhadap kesehatan masyarakat, khususnya para jemaah haji.
"Dengan dukungan besar dari Penjaga Dua Masjid Suci dan tindak lanjut dari Putra Mahkota dan Perdana Menteri, saya dengan senang hati mengumumkan keberhasilan rencana kesehatan haji tahun ini dan tidak adanya wabah atau ancaman terhadap kesehatan masyarakat, menjadi saksi kembalinya jumlah jemaah musim ini seperti sebelum pandemi virus corona (Covid-19)," kata Al-Jalael dalam sebuah pernyataan yang disampaikan dari Pusat Komando dan Kontrol di Mina, Arab Saudi.
Dikutip dari laman Arab News, Sabtu (1/7/2023), ia memuji peran yang dimainkan oleh Komite Haji Tertinggi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif dalam mengatasi semua tantangan kesehatan.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Dalam Negeri Saudi atas kontribusi efektif dalam melaksanakan rencana kesehatan.
Baca juga: Arsy Buana Travelindo Targetkan 16 Ribu Jemaah Umrah dan Haji Hingga Akhir 2023
Al-Jalael turut mengapresiasi tindak lanjut yang tak kenal lelah dari Gubernur Makkah sekaligus Ketua Komite Haji Pusat Pangeran Khalid bin Faisal, serta Wakil Gubernur Makkah sekaligus Wakil Ketua Komite Haji Pusat Pangeran Badr bin Sultan, begitu pula Kepangeranan Makkah yang berdampak pada pencapaian keberhasilan tersebut.
Tidak hanya itu, dirinya mengaitkan keberhasilan rencana tersebut dengan 'integrasi di antara semua lembaga pemerintah serta kesiapan awal untuk musim Haji'.
Berdasar pada keinginan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, kata dia, lebih dari 354 fasilitas kesehatan telah disiapkan untuk melayani jemaah.
"Dengan bantuan lebih dari 36.000 kader kesehatan dari semua sektor kesehatan, didukung oleh lebih dari 7.600 relawan," jelas Al-Jalael.
Ia menambahkan bahwa lebih dari 400.000 jemaah telah menerima layanan kesehatan selama ziarah tahunan pada tahun ini.
50 diantaranya menjalani operasi jantung terbuka, 800 menerima kateter jantung, dan lebih dari 1.600 menjalani sesi cuci darah.
Konsultasi kesehatan virtual pun disediakan untuk 4.000 jemaah melalui Rumah Sakit Virtual Seha yang menggunakan teknologi inovatif terbaru untuk menyediakan layanan khusus dan mendukung fasilitas kesehatan di Kerajaan.
Sementara itu, 8.000 jemaah menjalani perawatan karena mengalami heat stress.
Al-Jalajel kemudian mengucapkan terima kasih kepada semua sektor yang bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran kesehatan jemaah dan memberikan layanan kepada mereka.
Ia berharap perjalanan pulang para jemaah dapat berlangsung lancar ke negara masing-masing.