Lei Wuze berusaha lebih keras setiap tahun, bahkan beralih ke teknologi pengenalan wajah eksperimental pada beberapa tahun terakhir dengan bantuan polisi.
Selama 22 tahun terakhir mencari putranya, Lei Wuze bertemu dengan lebih dari 300 petugas polisi.
Beberapa di antaranya lebih banyak membantu daripada yang lain.
Dia juga mengunjungi ratusan kota di seluruh China dan selalu bergegas ke sana untuk mencari jejak samar keberadaan Yuechuan.
Namun, ia selalu pulang dengan kecewa, sampai tahun ini.
Lei Wuze dan istrinya memiliki seorang putri setelah penculikan Yuechan, dikutip dari Oddity Central.
Namun, mereka tidak menyerah untuk mencari Yuechan, terutama ayah Lei Wuze yang berwasiat sebelum kematiannya agar membawa pulang cucunya itu.
Lei Wuze telah mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk menemukan putranya.
Setiap tahun pula, Lei Wuze membelikan hadiah ulang untuk Yuechan meski dia tidak bersamanya.
"Dalam beberapa tahun terakhir, saya sangat gigih mencari anak, bahkan terlihat seperti 'orang gila'," kata Lei Wuze.
Lei Wuze Bertemu Putranya setelah Hilang selama 22 Tahun
Baca juga: Viral di China Bocah Lompat dari Lantai 5 karena Dipukuli Ibunya, UU Perlindungan Anak Jadi Sorotan
Demi mencari putranya, yang ia yakini sudah dewasa saat ini, Lei Wuze membawa teknologi pengenalan wajah "Face Recognition 2.0 Prototype" selama pencariannya.
Teknologi itu digunakan oleh polisi untuk menemukan kemungkinan kecocokan menggunakan model penuaan berdasarkan foto Yuechuan sebagai seorang anak.
Pada 19 Juni 2023, Lei Wuze mendapat informasi dari polisi Biro Keamanan Umum Shenzhen Cabang Luohu di Guangdong bahwa DNA-nya berhasil dibandingkan untuk pertama kalinya, dan untuk kedua kalinya dibawa keluar demi kehati-hatian review.