TRIBUNNEWS.COM - Polisi India telah menangkap empat pria yang diduga melucuti pakaian dua wanita dan mengarak mereka di depan massa.
Insiden itu terjadi di Manipur, wilayah yang sudah berbulan-bulan dilanda kekerasan etnis hingga menewaskan sedikitnya 120 orang, South China Morning Post melaporkan.
Para pelaku diidentifikasi melalui video yang direkam pada bulan Mei lalu, tetapi baru viral akhir-akhir ini di media sosial.
Video itu pun memicu kemarahan publik di seluruh negeri.
"Empat tersangka utama ditangkap dalam Kasus Viral Video," kata polisi di Manipur di Twitter Kamis (20/7/2023) malam.
Video viral itu menunjukkan dua wanita berjalan tanpa busana di sepanjang jalan, sambil dipegangi dan dikerumuni oleh massa di negara bagian itu.
Baca juga: 2 Wanita Tanpa Busana Diarak di India, Rumah Seorang Terduga Pelaku Dibakar Massa
Pemerintah negara bagian Manipur, yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu yang berkuasa, mengatakan polisi mengambil tindakan ketika video itu muncul di media sosial lebih dari dua bulan setelah insiden itu.
"Sebuah penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan," kata menteri utama negara bagian N. Biren Singh di Twitter.
"Kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," tambahnya.
Insiden itu terjadi di tengah gelombang kekerasan di Manipur, yang dipicu oleh perselisihan tentang akses ke pekerjaan pemerintah dan tunjangan lainnya.
Rumah dan gereja dibakar, puluhan ribu orang mengungsi ke kamp-kamp yang dikelola pemerintah.
Bentrokan antara geng yang main hakim sendiri dari komunitas saingan terus berlanjut, antara mayoritas Meitei, yang sebagian besar beragama Hindu dan tinggal di dalam dan sekitar Imphal, melawan Kuki yang sebagian besar beragama Kristen di perbukitan sekitarnya.
Baca juga: PM India Marah usai Viral Video Wanita Tanpa Busana Diarak dan Dilecehkan Massal, 4 Orang Ditangkap
Dalam laporan rinci ke pengadilan pada bulan Juni, kelompok masyarakat sipil Forum Suku Manipur mengatakan banyak tindakan kekerasan yang mengerikan termasuk pemerkosaan dan pemenggalan belum diselidiki oleh otoritas negara.
Salah satu insiden tersebut muncul di Twitter pada Kamis, dilaporkan menunjukkan seorang pembantu anggota parlemen BJP di negara bagian memegang kepala seseorang.