Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Indonesia meminta Prancis selaku Nuclear Weapon State untuk mengaksesi Protokol Traktat SEANWFZ (South East Asian Nuclear Weapon Free Zone) untuk menjaga Asia Tenggara tetap bebas nuklir.
Hal ini menjadi permintaan khusus saat Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Paris, Jumat (21/7/2023).
Sebelumnya ini juga dibahas pada pertemuan 2+2 pertama antara Menlu dan Menhan Indonesia dan Prancis ketika membahas isu kawasan ASEAN dan hasil pertemuan para menteri ASEAN dan mitra di Jakarta minggu lalu.
"Saya menyampaikan key takeaways dari pertemuan AMM/PMC ke-56 termasuk dukungan semua mitra terhadap sentralitas ASEAN dalam membangun arsitektur kawasan yang inklusif," kata Menlu Retno lewat video conference usai pertemuan.
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto dan Menlu Retno Marsudi Temui Presiden Perancis Bahas Alutsista
Indonesia menekankan agar Prancis menjadi mitra strategis ASEAN untuk mewujudkan arsitektur kawasan yang inklusif.
Retno menegaskan dukungan Prancis terhadap ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sangat diperlukan, termasuk dalam ASEAN Indo-Pacific Forum yang akan diselenggarakan di Jakarta, 5-6 September.
"Kawasan Indo-Pasifik tidak boleh menjadi ajang unjuk kekuatan," tegasnya.
Terkait Myanmar, Retno meminta dukungan Prancis untuk implementasi 5 point consensus ASEAN, di mana Indonesia akan melakukan yang terbaik bagi rakyat Myanmar.
Ia juga tegaskan bahwa minilateralisme di kawasan harus menjadi building block for peace.