News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS Awasi Risiko AI di Masa Depan, 7 Perusahaan Teknologi Raksasa Sepakati Komitmen

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Robot humanoid Sophia ditampilkan dalam forum ekonomi digital Impact 2018 pada 13 Juni 2018 di Krakow, Polandia. - Amerika Serikat berencana untuk mengatur pengembangan AI karena dinilai berisiko tinggi di masa depan. Tujuh perusahaan, Amazon, Anthropic, Google, Inflection, Meta, Microsoft, OpenAI sepakati komitmen bersama soal pengembangan AI.

TRIBUNNEWS.COM - Tujuh perusahaan teknologi, Amazon, Anthropic, Google, Inflection, Meta, Microsoft, dan OpenAI meluncurkan komitmen sukarela dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (21/7/2023).

Komitmen ini menyusul kekhawatiran soal potensi Artificial Intelligence (AI) yang berisiko tinggi terhadap kehidupan manusia di masa depan.

Ahli teknologi seperti Elon Musk dan CEO OpenAI Sam Altman, memperingatkan pengembangan AI yang tidak terkendali dapat menimbulkan risiko keamanan.

Termasuk hilangnya pekerjaan, penyebaran informasi yang salah dan kemungkinan kepunahan umat manusia.

“Komitmen ini, yang telah dipilih oleh perusahaan untuk segera dilakukan, menggarisbawahi tiga prinsip yang harus mendasar bagi masa depan AI yaitu keselamatan, keamanan, dan kepercayaan," kata Gedung Putih dalam lembar fakta tentang pembicaraan itu.

"Ini akan menandai langkah penting menuju pengembangan AI yang bertanggung jawab,” lanjutnya, dikutip dari The New York Post.

Baca juga: Google Jajaki Rencana Peluncuran Layanan AI Jurnalis, Bisa Tulis Berita hingga Artikel Terkini

Laju pengembangan AI ini telah memicu kekhawatiran akan penyebaran disinformasi, terutama menjelang pemilihan presiden AS tahun 2024.

"Kita harus jeli dan waspada terhadap ancaman yang muncul dari teknologi baru yang dapat menimbulkan risiko terhadap demokrasi dan nilai-nilai kita," kata Presiden Joe Biden dalam sambutannya pada Jumat (21/7/2023), dikutip dari CNN Internasional.

Perjanjian ini mencakup pakta untuk melakukan pengujian ekstensif untuk memastikan produk AI aman sebelum merilisnya ke publik.

WASHINGTON, DC - 21 JULI: Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan tentang Kecerdasan Buatan di Ruang Roosevelt di Gedung Putih pada 21 Juli 2023 di Washington, DC. Presiden Biden memberikan sambutan kepada wartawan sebelum pertemuan dengan tujuh pemimpin perusahaan AI yang menurut Biden akan terdiri dari diskusi tentang taktik pengamanan baru untuk teknologi yang sedang berkembang. (Anna Moneymaker/ GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Baca juga: Ilmuwan Australia Gunakan Teknologi AI untuk Lacak Populasi Penyu dan Dugong di Pesisir Australia Barat

Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani pada Jumat (21/7/2023), perusahaan setuju untuk:

1. Pengujian keamanan sistem AI mereka oleh pakar internal dan eksternal sebelum dirilis

2. Memastikan bahwa orang dapat mengenali AI dengan menerapkan tanda air

3. Melaporkan kemampuan dan keterbatasan AI kepada publik secara teratur

4. Meneliti risiko seperti bias, diskriminasi dan pelanggaran privasi

Robot Sophia diapit oleh penciptanya David Hanson (kiri) dan Ashley Esqueda (kanan) dari CNET selama wawancara di CES 2019 pada 9 Januari 2019 di Las Vegas Convention Center di Las Vegas, Nevada. (Robyn Beck / AFP)

Baca juga: Elon Musk Luncurkan Start-up AI untuk Saingi ChatGPT

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini