TRIBUNNEWS.COM - Penjaga Pantai Filipina (PCG) mengevakuasi 25 jasad korban kapal yang terbalik perairan Binangonan, pada Kamis (27/7/2023).
Kapal itu terbalik karena angin kencang yang datang saat mereka berlayar.
Belum diketahui jumlah orang yang berada di dalam kapal itu.
Pejabat bencana Filipina, Neil Ferrer, mengatakan kepada radio DZRH, 40 orang telah diselamatkan dan pencarian sedang berlangsung untuk enam orang hilang.
Dalam sebuah video menunjukkan anggota penjaga pantai sedang menarik tubuh yang tampak seperti wanita tanpa pelampung dari perairan berombak saat mereka melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Kapal itu berada sekitar 45m dari daratan ketika diterpa angin kencang.
"Semua penumpang panik dan kapal bergerak ke satu sisi, yang menyebabkan kapal terbalik di perairan Binangonan," kata PCG, dikutip dari Channel News Asia.
Baca juga: 3 Negara Pantai: Indonesia, Filipina dan Jepang Tanda Tangani Dokumen Marpolex 2024 di Bali
Binangonan adalah kota pesisir yang hanya berjarak dua jam berkendara dari ibu kota, Manila.
Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, pekan ini dilanda Topan Doksuri yang membawa angin berkecepatan hingga 175 km per jam ke utara dan pulau Luzon yang paling padat penduduknya.
Beberapa feri dan perahu diizinkan berlayar pada Kamis (27/7/2023) setelah Doksuri meninggalkan Filipina.
Topan Doksuri Hantam Filipina
Baca juga: Dunia Hari Ini: Ribuan Orang Mengungsi Akibat Topan Hantam Filipina
Angin kencang ini datang setelah topan Doksuri menghantam Filipina pada Rabu (26/7/2023).
Topan ini menumbangkan pohon dan mematikan listrik di pulau Luzon, Filipina.
"Topan Doksuri perlahan bergerak menjauh dari Pulau Dalupiri, dari ujung utara pulau utama Luzon, dan menuju perairan terbuka," kata badan cuaca negara bagian Luzon, Filipina dalam pembaruan Rabu (26/7/2023).