TRIBUNNEWS.COM - Pada 19 Juli 2023, pemimpin Wagner Group Yevgeny Prigozhin berkumpul dengan para militan di dekat Osipovichi, di Belarusia, kyivpost.com melaporkan.
Dalam pertemuan itu, Prigozhin membahas masa depan Wagner.
Ia juga secara simbolis menyerahkan bendera grup tersebut kepada seorang pria yang dikenal dengan julukan "Pioneer", yang katanya akan menjadi "kepala grup Belarusia".
Investigasi terbaru yang dilakukan oleh proyek pemantauan All Eyes on Wagner dan outlet media Belarusia Nasha Niva, telah mengungkap siapa Pioneer.
Identitas asli Pioneer dilaporkan bernama Sergey Chubko.
Sergey Chubko adalah seorang warga asli Ukraina berusia 47 tahun.
Baca juga: Vladimir Putin Tampak Lumpuh pada Jam Pertama Pemberontakan Grup Wagner
Ia lahir di Chernivtsi, sebelum beremigrasi ke Rusia bersama orang tuanya pada awal 1990-an.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa sebelum bergabung dengan Wagner, Chubko bertugas di Pasukan Lintas Udara Rusia dari tahun 1994 hingga 2002.
Menurut Nasha Niva, Chubko mengambil bagian dengan pasukan Moskow dalam konflik Chechnya pada tahun 1994.
Pada tahun 2002, ia mengakhiri kontraknya dengan Pasukan Lintas Udara Rusia dan memulai karier baru di sektor keamanan swasta.
Meski tidak mengenyam pendidikan tinggi, Chubko diangkat menjadi ketua komite administrasi kota Novorossiysk pada 2003.
Ia kemudian menjabat sebagai wakil ketua administrasi distrik pedesaan pada 2005.
Baru pada Januari 2017 Chubko secara resmi bergabung dengan Wagner, yang kemudian dikirim ke Suriah.
Kemajuannya dalam Wagner terbilang cukup signifikan.
Ia ditunjuk sebagai kepala operasi militer Wagner di Ghouta Timur (Suriah) setelah satu tahun bertugas.
Pada 2019, Chubko dipindahkan ke Libya, di mana dia memimpin pasukan Wagner di wilayah tersebut.
Baca juga: Blak-blakan Pasukan Wagner Soal Pemberontakan ke Putin: Unit Tempur Nganggur yang Gatal ke Polandia
Pada 2020, Chubko kembali ke Rusia setelah tentara bayaran Wagner diserang oleh penerbangan Amerika Libya.
Pada Juni 2021, dia kembali ke Suriah sebelum dikirim sebagai kepala operasi Wagner, posisi strategis di Republik Afrika Tengah (CAR), sebulan kemudian.
Menurut Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED), tercatat 137 insiden kekerasan terhadap warga sipil di CAR.
Ada setidaknya 686 kematian selama masa tugas Chubko.
Kasus pelecehan oleh kelompok Wagner yang bertindak atas perintahnya telah didokumentasikan, begitu pula kasus penahanan sewenang-wenang, kekerasan, dan praktik teror sistematis.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)