Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pemerintah Jepang dikabarkan telah memberikan visa jangka panjang sebagai pengecualian khusus kepada dua warga negara Rusia yang menentang invasi Rusia ke Ukraina.
Kedua warga negara Rusia berusia 20 tahun itu diizinkan untuk mengubah status tinggal jangka pendek mereka menjadi visa pelajar tanpa terlebih dahulu kembali ke negara asal mereka seperti biasanya, dalam persetujuan yang jarang dibuat dengan pertimbangan pandangan politik.
Mereka berdua memiliki ketertarikan pada budaya Jepang dan memutuskan untuk berangkat ke Jepang pada September tahun lalu setelah Rusia memerintahkan mobilisasi militer parsial dan khawatir mereka akan dipanggil untuk memberikan dukungan logistik.
Baca juga: Arab Saudi akan Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Damai Ukraina, Rusia Belum Diundang
“Mereka (warga negara Rusia) tiba di Jepang pada November 2022 setelah mendapatkan visa jangka pendek selama 90 hari, kemudian keduanya memperpanjang visa karena mereka mencari peluang untuk tinggal dalam jangka panjang,” kata pejabat Badan Layanan Imigrasi Jepang.
Setelah datang ke Jepang, kedua warga negara Rusia itu mengklaim bahwa kembali ke negara asalnya sangat membahayakan keselamatannya karena mereka telah menggalang dukungan untuk Ukraina di media sosial dan saluran lainnya. Di Rusia, gerakan anti-perang menghadapi tindakan keras dan kebebasan berbicara sangat dibatasi.
Undang-undang imigrasi Jepang telah menetapkan bahwa status tinggal jangka pendek tidak dapat diubah kecuali ada "keadaan luar biasa". Dalam situasi normal, kedua warga negara Rusia itu harus mengajukan visa baru di misi diplomatik Jepang untuk Rusia.
Kedua warga negara Rusia itu pun lantas berterima kasih kepada otoritas imigrasi Jepang karena telah memberi mereka kesempatan untuk tinggal di Jepang.