News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Naikkan Denda 10 Kali Lipat Bagi Warga Negara yang Mangkir Wajib Militer

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Moskow pada 26 Juni 2023.

Rusia Naikkan Denda 10 Kali Lipat Bagi Warga Negara yang Mangkir Wajib Militer

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Senin (31/7/2023) menandatangani undang-undang yang secara signifikan menaikkan denda bagi warga negara yang mangkir dari wajib militer.

Denda itu termasuk bagi mereka yang tidak hadir di kantor pendaftaran militer setelah menerima draf pemberitahuan dari pemerintah.

Baca juga: Skenario Tentara Bayaran Wagner Menyelinap Masuk Eropa, Perdana Menteri Polanda Kirim Alarm

Denda akan meningkat dari kisaran saat ini 500-3.000 rubel ( sekitar 5-32 dolar AS) menjadi 10.000-30.000 Rubel (109-327 dolar AS) atau naik 10 kali lipat saat undang-undang tersebut mulai berlaku pada 1 Oktober.

Denda juga dinaikkan untuk sejumlah pelanggaran lainnya, termasuk karena tidak memberi tahu kantor pendaftaran militer ketika status wajib militer telah pindah ke Rusia selama lebih dari tiga bulan.

Denda juga berlaku karena tidak melaporkan perubahan status perkawinan, tempat tinggal, tempat kerja dan pendidikan.

Dari Cekal Hingga Tak Boleh Setir Mobil

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu bersama tentara Rusia di Kota Mariupol, Ukraina pada Senin (6/3/2023). (NovayaGazeta/Russian Defense Ministry)

Kenaikan denda 10 kali lipat ini terjadi saat Moskow melanjutkan upayanya untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di Ukraina.

Keputusan ini juga muncul untuk mengatasi permasalahan adanya warga mengara yang menghindari wajib militer.

Pada April, Putin menandatangani undang-undang yang mewajibkan pria yang memenuhi syarat untuk dinas militer untuk datang ke kantor perekrutan setelah menerima panggilan online.

Menurut beberapa pengamat, langkah ini  menjadi sinyal adanya mobilisasi gelombang kedua tentara Rusia ke Ukraina.

Mengabaikan panggilan membuat pria dengan usia militer tunduk pada pembatasan yang mencakup larangan meninggalkan Rusia, membeli real estat, mengambil pinjaman, dan mengendarai mobil.

Demikian pula, anggota parlemen Rusia pekan lalu meloloskan undang-undang yang menaikkan batas usia atas untuk wajib militer dalam upaya untuk memperluas kumpulan rekrutan potensial untuk perang di Ukraina.

Putin kemungkinan akan menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang, yang akan menaikkan rentang usia untuk wajib militer ini menjadi 18-30 mulai Januari 2024.

(oln/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini