TRIBUNNEWS.COM - Drone maritim Ukraina dilaporkan mencoba menyerang kapal sipil Rusia di Laut Hitam.
Pesawat tak berawak itu akhirnya dihancurkan oleh kapal pengawal Angkatan Laut Rusia, Kementerian Pertahanan mengumumkan pada Selasa (1/8/2023).
Dilansir Russia Today, Kementerian tersebut mengklaim bahwa “dalam semalam, rezim Kyiv mencoba melakukan serangan teror terhadap kapal transportasi sipil Rusia yang menuju Selat Bosporus di bagian barat daya Laut Hitam.
"Ukraina menggunakan tiga kapal tak berawak semi-submersible,” terang Kementerian itu.
Sehari sebelumnya, pejabat pertahanan mengatakan bahwa drone Ukrain gagal melakukan serangan di area yang sama pada dua kapal patroli Rusia, Sergey Kotov dan Vasily Bykov.
Pejabat itu menambahkan bahwa kapal telah melanjutkan operasi mereka.
Baca juga: Skenario Ukraina jika Presiden Zelensky Terbunuh dalam Perang Lawan Rusia
Minggu lalu, Sergey Kotov diserang oleh dua drone laut Ukraina di Laut Hitam, tetapi berhasil menghancurkan UAV yang menyergap.
Rusia Menarik Diri dari Kesepakatan soal Biji-bijian
Laporan serangan drone Ukraina muncul setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB dan Turki.
Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan perjanjian tersebut sebagai "permainan sepihak".
Peskov mencatat bahwa tidak ada tuntutan Rusia - terutama pelonggaran sanksi Barat terhadap sektor pertanian - telah dipenuhi.
Menyusul penarikan Moskow, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa setiap kapal yang berlayar ke pelabuhan Ukraina di Laut Hitam akan "dianggap sebagai pembawa muatan militer yang potensial."
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Ukraina menanggapi dengan mengeluarkan pernyataan serupa.
Baca juga: Elon Musk Tolak Akses Ukraina ke Satelit Starlink dalam Rencana Serangan Drone ke Krimea
Pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa semua kapal, termasuk kapal sipil, dapat dianggap sebagai pembawa muatan militer yang potensial.